Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Bank Indoensia (BI) perlu mengantisipasi adanya kelebihan likudititas pada Desember 2007 ini, akibat dari pembayaran yang dilakukan pemerintah untuk hampir semua pekerjaan pada bulan itu. Sehingga nantinya tidak menambah tekanan inflasi pada Desember ini yang diperkirakan meningkat akibat kenaikan harga minyak dan faktor musiman seperti Natal dan Tahun Baru, kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis. Subsidi bahan bakar minyak tampaknya akan dapat membuat netralitas kenaikan inflasi yang berasal dari tekanan global seperti kenaikan harga minyak, imbuhnya. "Namun kita akan hati-hati terhadap 'imported inflation' yg berasal dari pergerakan mata uang karena dolar melemah dan beberapa mata uang menguat, itu akan sangat mempengaruhi komposisi impor bahan baku kita," katanya. Soal BI rate Sementara itu, ia melihat penurunan BI rate oleh BI dari 8,25 persen menjadi 8 persen merupakan salah satu respon BI setelah melihat perkembangan perekonomian saat ini. Dikatakannya kondisi inflasi yang relatif stabil membuat BI mempunyai ruang untuk mmenurunkan suku bunga acuannya. "Dan itu (inflasi yang stabil) menurut saya memberi ruang bagi BI untuk melakukan respon terhadap kondisi harga yang dianggap stabil. Tentu BI akan melihat berbagai kombinasi lain pada kuartal-kuartal selanjutnya yang mungkin dianggap mempengaruhi ekspektasi inflasi," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007