Nusa Dua (ANTARA News) - Ibarat berlomba dengan jam pasir, meliput sidang UNFCCC (Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim) membutuhkan kecekatan dan badan yang "fit", karena agenda acara tersebar ke beberapa hotel dan resort yang jaraknya ratusan meter satu dengan lainnya. Konferensi pers soal peluncuran indeks performa penanganan isu perubahan iklim, misalnya, digelar di Hotel Westin, lalu 15 menit kemudian ada jumpa pers yang menarik tentang "Mengapa CDM Gagal?" di Hotel Grand Hyatt. Dalam waktu yang sangat singkat itu, peliput dan peserta sidang bisa pergi menuju Hyatt dengan berjalan kaki yang durasinya bisa sekitar 20 menit (jalan santai), atau memanfaatkan fasilitas pinjaman sepeda gratis. Mengingat suhu udara Nusa Dua yang mencapai 36-38 derajat celcius dan keterbatasan waktu, banyak peserta memilih menggunakan sepeda ketimbang berjalan kaki. Dalam perjalanan menuju Hyatt, para pengayuh sepeda bisa memanfaatkan ruas trotoar di kanan dan kiri jalan, namun kadang di persimpangan trotoar tidak melandai dan pengguna sepeda pun harus lebih berhati-hati lagi. Sepeda pinjaman yang disediakan pihak panitia sudah cukup memberikan rasa nyaman, cuma saja moda transportasi ramah lingkungan ini tidak dilengkapi dengan "kring-kring" sepeda, lalu suara pun menjadi cara efektif untuk mengingatkan para pejalan kaki yang juga menggunakan ruas trotoar. Bagi orang yang tidak terbiasa mengayuh sepeda, memasuki kawasan Hotel Grand Hyatt adalah sebuah tantangan. Jalan masuk ke hotel Hyatt cukup curam, kayuhan pun harus lebih bertenaga. Ketika sampai di lobi, petugas yang mencatat dan menyimpan sepeda pun memberikan kertas catatan untuk digunakan sebagai tanda mengambil sepeda nantinya. Tiba tepat waktunya, sedikit terkuras energi, seorang pewarta dari harian nasional Jakarta mengusap peluh sembari mencari ruang tempat diskusi "Mengapa CDM Gagal". Namun apa mau dikata, ternyata di ruang "wind" acara belum dimulai. "Maaf ... acaranya ditunda. Sebentar lagi ya?" kata si moderator berusaha menjelaskan kenapa ruangan konfrensi pers masih sepi dan cuma terisi tiga orang di baris paling belakang. Dan acara itu pun, baru benar-benar dimulai setelah 10 menit waktu berlalu. Ketika acara berakhir, giliran para pelaju harus mengantre untuk mendapatkan sepeda pinjaman yang laku keras. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007