Nakhon Ratchasima (ANTARA News)- Filipina masih menjadi batu sandungan utama bagi tim basket Indonesia untuk mencoba mengukir sejarah menjadi juara SEA Games untuk pertama kalinya. Setelah sukses melewati Malaysia dengan skor cukup meyakinkan 70-55 pada pertandingan perdana, Jumat, tim asuhan Fictor Roring itu takluk kepada langganan juara itu dengan skor telak 49-65. "Filipina mempunyai tim basket berlapis dan susah untuk memantau kekuatan mereka. Kami belum pernah berhadapan dengan mereka sebelumnya," kata Fictor, pelatih klub juara IBL Satria Muda (SM) Britama itu ketika dihubungi usai pertandingan di Stadion Kaelapirom, kompleks Universitas Teknologi Suranaree, Nakhorn Ratchasima, Minggu. Sepanjang pertandingan, Indonesia yang dimotori pemain senior Wahyu Widayat Jati dan Cokorda Raka itu, hampir tidak pernah bisa melepaskan diri dari tekanan. Pada kuarter pertama, Indonesia tertinggal 18-23 dan set kedua lebih telak, 6-23. Indonesia memang unggul perolehan angka dengan skor 17-12 pada kuarter terakhir, tapi sudah tidak mampu lagi untuk mengejar ketinggalan jauh dari lawan. Ronny Gunawa, center asal SM Britama itu yang meski hanya mencetak sepuluh angka, tampil sebagai topskor tim Indonesia yang prestasi terbaik di SEA Games adalah meraih perak di SEA Games 2001 Kuala Lumpur. Rekan satu klub, Achmad Faisal menyumbang sembilan angka. Skor tertinggi untuk Filipina diraih Gabriel D. Noorwood dengan 19 angka, disusul Jervy Cruz dengan 11 angka. Pada pertandingan berikutnya di cabang basket yang hanya diikuti lima negara itu (Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja) dan menggunakan sistem setengah kompetisi (round robin), Indonesia akan berhadapan dengan tuan rumah Thailand (10/12) dan terakhir menghadapi Kamboja (12/12). Pada penampilan terakhir di SEA Games Hanoi 2003, Indonesia terpuruk karena hanya mampu berada di peringkat kelima. Cabang basket tidak dipertandingkan di SEA Games 2005 Manila karena terjadinya konflik intern di tubuh organisasi olahraga Filipina. Di SEA Games 2007 kali ini, Indonesia tidak menyertakan tim putri karena dinilai tidak mempunyai kemampuan oleh Satgas Pelatnas untuk setidaknya meraih perak.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007