Basel (ANTARA News) - Guncangan di pasar finansial global telah menekan tajam jumlah penerbitan portofolio internasional pada kuartal ketiga, demikian ungkap Bank for International Settlements (BIS) Senin atau Minggu waktu setempat. Bank sentral global itu mencatat, hanya 396 miliar dolar AS obligasi dan surat utang (notes) yang diterbitkan pada periode Juli - September, atau separuh dari penerbitan kuartal sebelumnya. Penerbitan secara tahunan juga turun 4 persen, atau penurunan pertama dalam dua tahun terakhir, ungkap BIS, yang kerap disebut sebagai bank sentralnya bank-bank sentral. Obligasi dan notes berdenominasi euro menjadi yang terpukul paling parah dengan turun 9 persen year on year menjadi 90 miliar dolar AS, sementara penerbitan berdenominasi dolar AS stagnan dan berdenominasi pounsterling naik 2 persen. Obligasi dan notes berdenominasi yen tetap berhasil bertahan dari guncangan finansial, dengan tumbuh 30 persen dan ini dianggap sebagai "kemungkinan merefleksikan stabilnya pasar uang Jepang pada kuartal tersebut." Penurunan pada denominasi euro, yang dominan terlihat pada penerbitan di Perancis dan Jerman, hanya menerbitkan senilai 82 miliar dolar AS pada kuartal ketiga atau turun dari 392 miliar dolar AS pada kuartal sebelumnya. Penerbitan di AS meningkat menjadi sekitar 190 miliar dolar AS, atau naik 4 persen dari tahun lalu, namun masih lebih rendah dari 22 persen pertumbuhan kuartal sebelumnya. Pasar berkembang di Eropa dan Asia juga mengalami penurunan penerbitan, dengan penurunan di Eropa Timur hingga 75 persen dari kuartal lalu, sementara penerbitan neto di kawasan Asia Pasifik hanya 1 miliar dolar AS, atau terendah sejak kuartal ketiga 2001. "Penurunan di pasar berkembang kemungkinan merefleksikan perubahan daya tarik resiko komunitas investor secara keseluruhan," kata BIS, seperti dilansir AFP. Berbeda dengan obligasi, pasar derivatif mengalami perdagangan paling sibuk, dengan transaksi derivatif kombinasi suku bunga, mata uang dan indeks saham naik 27 persen menjadi 681 triliun dolar AS. Untuk aktivitas perbankan internasional, BIS hanya menyediakan data kuartal kedua, namun mencatat laju moderat menyusul penurunan pada kuartal pertama. Klaim lintas batas tumbuh sekitar 1,3 triliun dolar AS menjadi 30 triliun dolar AS, naik 22 persen, dan itu disebabkan oleh lambannya pertumbuhan aktivitas antar bank. BIS yang juga mengamati posisi euro sejak pertama diperkenalkan ke sistem finansial global pada 1999 mengatakan, penggunaannya oleh perbankan internasional naik hampir empat kali lipat. Lebih banyak transaksi dilakukan dalam euro, yang menyangkut 41 persen seluruh klaim internasional pada 2003, dibandingkan dengan 34 persen 1999. Namun, sejak 2003 pasar euro telah melambat dan bahkan menurun, sehingga menguntungkan pound sterling. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2007