Banda Aceh (ANTARA News) - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Timur, Nangroe Aceh Darussalam sejak Sabtu (9/12), kini berangsur surut. "Secara perlahan air sudah surut dan sebagian warga telah kembali ke rumahnya, sedikit yang bertahan di pengungsian," kata Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial (Jamsos) Dinas Sosial Nanggroe Aceh Darussalam, Bukhari, di Banda Aceh, Senin. Belasan desa di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Krueng Arakundo terendam akibat meluapnya sungai itu setelah hujan lebat mengguyur. Jebolnya salah satu sisi tanggung memaksa masyarakat mengungsi ke lokasi yang aman. "Meskipun air sudah surut, namun beberapa unit tenda tetap siaga guna menghadapi kemungkinan terjadi banjir susulan karena keadaan cuaca di wilayah Aceh Timur saat ini belum normal," katanya. Sejumlah daerah lain di Aceh juga dilanda banjir bandang, seperti Kabupaten Aceh Utara, Bireuen serta tanah langsong yang melanda wilayah Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah, namun tidak ada korban jiwa manusia akibat fenomena alam itu. Untuk mencegah korban jiwa, sebanyak 100 keluarga masyarakat Aceh Tengah yang bermukim di daerah rawan tanah longsor seperti di Kecamatan Bintang kini telah diungsikan ke lokasi yang lebih aman. Menyinggung banjir yang melanda sebagian wilayah Kecamatan Cot Gle dan Seulimuem, Kabupaten Aceh Besar, Bukhari menyebutkan juga sudah surut, namun salah seorang warga dinyatakan meninggal karena terseret arus banjir. Selama beberapa hari terakhir, tingkat curah hujan dihampir semua kabupaten/kota di Aceh cukup tinggi sehingga menyebabkan banjir, mencakup Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Sublussalam. "Kami sudah menginstruksikan semua petugas sosial untuk secepatnya melaporkan setiap terjadi bencana, baik banjir maupun tanah longsor, guna dapat ditangani lebih cepat, terutama penyaluran bahah pokok untuk kebutuhan masa panik," demikian Bukhari.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007