Jakarta (ANTARA News) - Investor swasta asal Korea Selatan berminat membangun sarana kereta api di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), melalui pola public private partnership/kemitraan pemerintah-swasta (PPP). "Korea berminat untuk membangun sarana kereta api di Kalteng yang nilai proyeknya sekitar satu miliar dolar AS," kata Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Sarana dan Prasarana Dedy S. Priatna di Jakarta, Senin. Menurut Dedy, proyek kereta api di Kalteng itu, sebenarnya juga diminati oleh investor dari Jepang dan China. Investor swasta Korea dan Jepang juga berminat menanamkan modalnya di kereta api di kawasan Jababeka Bekasi Jawa Barat, yang nilai proyeknya sekitar 150 juta hingga 200 juta dolar AS. "Investor swasta Korea juga tertarik proyek kereta api dalam kota atau kereta api yang mengelilingi wilayah Jabotabek yang nilai proyeknya sekitar 300 juta dolar AS. Perusahaan kereta api mereka sangat tertarik di bidang itu," kata Dedy. Ia menyebutkan, hingga saat ini memang belum ada realisasi investasi dari Korea melalui pola PPP, namun Korea juga membiayai sejumlah proyek di Indonesia dengan pola grant dan pinjaman lunak (dengan bunga 3,5 persen per tahun). "Sampai dengan 2009, mereka memberikan komitmen pinjaman lunak sekitar 300 juta dolar AS untuk berbagai proyek infrastruktur," katanya menambahkan. Pinjaman lunak itu antara lain untuk pembangunan jalan tol di Manado sebesar 80 juta hingga 100 juta dolar AS, juga grant untuk pembuatan master plan jalan tol di Sumatera sebesar 3 juta dolar AS. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007