Denpasar (ANTARA News) - Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro mengatakan Indonesia memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000 MW atau 40 persen dari cadangan panas bumi dunia. Potensi energi panas bumi yang cukup besar itu hingga kini baru dimanfaatkan sebagian kecil, yakni 992 MW, kata Purnomo ketika melaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada acara penandatangan kerjasama tentang Carbon Capture Storage (CCS) antara Departemen ESDM dan Tatal E & F Indonesia di Nusa Dua, Bali, Selasa. Di sela-sela pelaksanaan Konferensi Internasional tentang perubahan iklim (UNFCCC), ia mengatakan potensi panas bumi yang ada diharapkan bisa dikembangkan secara bertahap dengan cara-cara yang baik, guna menghasilkan energi bersih dan ramah lingkungan. Dengan demikian, panas bumi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kapasitas daya terpasang listrik di Indonesia hingga kini tercatat 25.000 MW dan masih terus ditingkatkan. Kini masih dalam tahap pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 10.000 MW di sejumlah daerah di Indonesia, imbuhnya. Energi panas bumi menjadi hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan energi di masa mendatang yang semakin meningkat. "Untuk itu kerjasama teknologi tinggi dengan berbagai pihak diharapkan lebih menghemat bahan bakar dan inovasi baru guna menghasilkan energi bersih dan ramah lingkungan," kata Purnomo. Presiden Yudhoyono dalam acara yang dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu itu menyaksikan sembilan penandatanganan naskah kerjasama serta peresmian sejumlah proyek di lingkungan Departemen ESDM. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007