Manila (ANTARA News) - Indonesia akan meminjam 300 juta dolar AS dari Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk program pengembangan pasar modal, kata bank yang berbasis di Filipina itu, Selasa. Progran ini akan mendorong transparansi dan keterbukaan informasi di pasar modal, dan memnungkinkan penilaian pasar pada instrumen investasi berpendapatan tetap, kata ADB dalam sebuah pernyataannya, seperti dikutip AFP. Jakarta telah melakukan reformasi sektor keuangan untuk memperbaiki sektor perbankan menjadi lebih kuat (solvency) dan meningkat profitabilitas setelah krisis Asia pada pertengahan 1997. Namun, tingkat pertumbuhan ekonomi belum kembali ke level sebelum krisis. Indonesia memerlukan investasi, terutama di bidang infrastruktur. Tetapi, dominasi bank domestik di sektor keuangan tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan pendanaan yang memadai, tambah ADB. Bank-bank belum mampu menyediakan pembiayaan jangka panjang, jenis pembiayaan yang diperlukan untuk investasi infrastruktur, sementara bantuan dari sektor keuangan non-bank masih kecil, kata ADB. "Reformasi akan memperkuat perlindungan para investor dan akan meningkatkan pangsa sektor keuangan non-bank terhadap total aset keuangan," kata Valliyoor Subramanian, seorang spesialis pasar modal untuk ADB. "Bersama dengan reformasi ekonomi secara keseluruhan yang dilakukan di Indonesia, pengembangan pasar modal akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan produktivitas, angkatan kerja dan stabilitas sektior keuangan," kata James Nugent, direktur ADB untuk Indonesia. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007