Nakhon Rachasima (ANTARA News) - Pelari jarak menengah Triyaningsih kembali mengumandangkan lagu Indonesia Raya ketika menjuarai 10.000 m putri di Stadion Utama Peringatan Ulang Tahun ke-80 Raja di Nakhon Ratchasima, Selasa. Disaksikan langsung Menegpora Adhyaksa Dault, pelari asal klub Lokomotif Salatiga itu, yang dicoret dari pelatnas Asian Games 2006 Doha, mencatat waktu tercepat 34 menit 07,35 detik. mengungguli pelari Myanmar Pa Pa (34:39,98) dan atlet Filipina, Marledita Manipol (35:05,57). Inilah sukses kedua bagi pelari bertubuh kecil mungil itu setelah sebelumnya juga menyumbang emas di nomor 5.000 meter. Begitu mencapai garis finish, Tri, panggilan akrab Triyaningsih, langsung disambut pelukan Ruwiyati, kakak kandungnya. Pemandangan cukup terliat ketika pelatihnya Alwi Mugiyanto yang terlihat sangat gembira, menggendong Tri yang masih kelelahan dan karena Alwi hilang keseimbangan,mereka pun sama-sama terguling di lintasan. Dengan sukses tersebut maka bonus Rp400 juta pun sudah menunggu gadis kelahiran 15 Mei 1987, dan adik kandung pelari maraton Ruwiyati itu. "Bonusnya nanti akan saya simpan untuk masa depan," katanya singkat. Cabang atletik yang di SEA Games Manila 2005 terpuruk karena hanya membawa pulang satu medali emas, sampai saat ini, tampil sebagai penyumbang emas terbanyak, yaitu enam. Hasil tersebut sudah melampaui target semula, yaitu empat emas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007