Denpasar (ANTARA News) - Ratusan pulau kecil di Indonesia dikhawatirkan bisa tenggelam akibat mencairnya gumpalan es di Kutub Utara maupun Kutub Selatan. "Mencairnya gumpalan es di kedua kutub diprediksikan terjadi dalam abad ini, jika tidak ada upaya menghambat pemanasan global," kata Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Sudariyono, di Kuta, Bali, Rabu. dikatakannya ancaman tenggelamnya sejumlah pulau telah menyulut kekhawatiran banyak pihak di berbagai negara. Oleh sebab itu, perlu kesadaran dan tindakan nyata dari seluruh pihak di dunia untuk menghambat pemanasan global, agar kekhawatiran mencairnya gumpalan es dapat dihindari. Sudariyanto menjelaskan mencairnya gumpalan es di kedua kutub menyebabkan air laut pasang sampai naik 90 sentimeter dari kondisi sekarang. Untuk Pantai Kuta, misalnya, akibat terjadinya air pasang menyebabkan air laut bisa mencapai lobi hotel, sehingga areal pantai dan jalan di sepanjang pantai itu berubah menjadi lautan. Selain penghijauan terhadap lahan-lahan kritis dan tetap terpeliharanya kawasan hutan, juga dapat dilakukan pengembangan energi-energi alternatif, agar tidak menimbulkan emisi karbon. Terpilihnya Bali dan Indonesia sebagai tempat Konperensi internasional tentang perubahan iklim (INFCCC) merupakan momentum untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Hal itu sangat penting, mengingat sebagian penduduk dunia telah merasakan situasi yang baru sebagai akibat memburuknya kualitas lingkungan. Oleh sebab itu, penyebaran informasi kepada masyarakat luas sangat diperlukan untuk membangun kesadaran serta kepedulian akan pemanasan global dan perubahan iklim, kata Sudariyanto. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007