Kabul (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan Afghanistan mengumumkan, Rabu, lebih dari 50 Taliban tewas dalam "bentrokan-bentrokan sengit" dua hari di dekat kota Musa Qala, Afghanistan selatan, yang direbut dari kelompok gerilya itu pekan ini. Pertempuran di Sangin, distrik di provinsi wilayah selatan Helmand yang berdekatan dengan Musa Qala, meletus setelah Taliban dihalau dari kota itu, kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan. "Teroris, setelah dikalahkan di Musa Qala, berusaha melakukan penekanan terhadap distrik Sangin. Dalam bentrokan-bentrokan sengit 48 jam di sekitar Sangin, lebih dari 50 teroris tewas," kata pernyataan itu. Menurut pernyataan kementerian tersebut, tiga dari mereka yang tewas adalah warganegara asing. Pejuang-pejuang asing yang terkait dengan Al-Qaeda disebut-sebut membantu Taliban dalam perjuangan mereka melawan pemerintah Afghanistan dan sekutu-sekutu Barat yang mendukung Kabul. Tiga komandan Taliban juga tewas dalam pertempuran itu, yang didukung oleh angkatan udara yang dipimpin NATO, katanya, dengan menambahkan bahwa tidak ada warga sipil atau prajurit sekutu yang tewas. Sementara itu, pasukan Afghanistan yang dibantu sekutu NATO mereka mencari sisa-sisa Taliban di sekitar Musa Qala, Rabu, dan melakukan "operasi pembersihan", kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan terpisah. "Tentara Nasional Afghanistan dan pasukan NATO berusaha mengamankan daerah-daerah sekitar distrik itu," katanya. Taliban menyerbu Musa Qala 10 bulan lalu, melanggar sebuah perjanjian kontroversial dimana pasukan Inggris ditarik atas permintaan para sesepuh yang menyatakan akan menangani masalah keamanan setelah bulan-bulan pertempuran sengit. Kota itu kemudian menjadi pangkalan gerilyawan tersebut, yang pemberontakannya tahun ini menewaskan sekitar 6.000 orang. Musa Qala direbut kembali oleh pasukan pemerintah pada Senin. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007