Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Jumat pagi, melemah menjauhi level Rp9.300 per dolar AS, karena pelaku pasar aktif membeli dolar AS untuk memenuhi kebutuhannya menjelang liburan akhir tahun ini. Nilai tukar rupiah merosot menjadi Rp9.326/9.330 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.300/9.309 per dolar AS atau turun 26 poin. Analis Valas PT Bank Niaga, Noel Chandra, di Jakarta, Jumat, mengatakan pelaku pasar masih aktif membeli dolar dalam menyambut liburan akhir tahun ini, terutama pelaku pasar yang ingin berlibur ke luar negeri. Pasar saat ini didominasi aksi beli dolar AS, sehingga mata uang Indonesia terus terpuruk menjauhi level Rp9.300 per dolar AS, katanya. Rupiah yang terus terpuruk, menurut dia, kemungkinan akan mendapat dukungan pasar dengan kembali masuknya Bank Indonesia (BI), karena otoritas moneter itu tidak menginginkan rupiah berada di level Rp9.400 per dolar AS. BI akan segera masuk pasar dan melepas cadangan dolar AS, sehingga rupiah pada sore nanti diperkirakan akan kembali mendekati level Rp9.300 per dolar AS, ucapnya. Ia mengatakan, rupiah sebenarnya masih ada peluang untuk menguat, karena bank sentral AS (The Fed) pada Januari 2008 diperkirakan akan kembali menurunkan suku bunganya. The Fed yang pekan lalu menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen, membuat pelaku pasar kecewa, karena mereka menduga penurunan suku bunga itu sebesar 50 basis poin. Akibatnya, pelaku pasar berspekulasi membeli dolar AS dan menekan rupiah merosot hingga berada di atas level Rp9.300 per dolar AS, tuturnya. Sementara itu, dolar AS menguat setelah keluar data indikator ekonomi yang cenderung menguat yang semula menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar bahwa data itu cenderung melesu. Dolar AS naik 0,1 persen menjadi 112,35 persen, euro stabil pada 1,4625 per dolar AS dan terhadap yen menjadi 164,30 yen. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007