Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi mengatakan, pihaknya akan memulangkan sekitar 400 anak buah kapal (ABK) asing ke negara masing-masing sebagai bagian penegakan hukum. "Ternyata sekarang banyak nelayan yang harus kita pulangkan, sekarang berkumpul 400 lebih dari Vietnam dan Thailand," katanya di Jakarta, Jumat, usai membuka rapat koordinasi pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) tahun 2007. Ia menyatakan pentingnya koordinasi dengan berbagai pihak untuk memulangkan para ABK asing ke negara masing-masing. Pemulangan perlu dilakukan secara cepat apalagi mendekati akhir tahun dan tahun baru. "Kita ingin menunjukan bahwa dalam penegakan hukum ada unsur kemanusiaan," katanya. Selama tahun 2007, katanya, sekitar 200 kapal nelayan dari luar negeri yang masuk wilayah Indonesia secara ilegal telah ditangkap petugas dan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku. Para nahkoda dan kepala kapal mesin (KKM), katanya, menjalani proses hukum sedangkan ABK lainnya dipulangkan. Dirjen Pengawasan DKP, Aji Sularso, mengatakan sekitar 400 ABK Thailand dan Vietnam itu kini berada di Riau dan Pontianak. Rencananya mereka dipulangkan melalui Jakarta dengan diangkut kapal milik Pelni dari Riau dan Pontianak ke Jakarta. Pemerintah Vietnam telah sepakat dengan Indonesia untuk memulangkan mereka menggunakan pesawat Indonesia, sedangkan Thailand kemungkinan akan mengirim pesawat herkules menjemput para ABK. Ia mengatakan pemulangan ABK asing terkait dengan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara yang bersangkutan. Bukan kapal yang dipulangkan, katanya, tetapi ABK atau orangnya. ABK dibedakan dua yakni projustisia yang harus mengikuti proses hukum di Indonesia seperti nahkoda dan KKM dan nonjustisia yang tidak menjalani proses hukum sehingga tidak perlu ditahan relatif lama. Ia mengatakan para ABK Thailand di beberapa tempat menyebarkan AIDS, dan kehadiran mereka meresahkan masyarakat. "Mereka boleh keluar masuk, karena beda dengan tahanan yang sudah jelas, itu meresahkan masyarakat, ABK Thailand itu di beberapa tempat menyebarkan AIDS, ini kerugian luar biasa," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007