Poso (ANTARA News) - Menyusul penemuan sejumlah komponen bom, senjata api rakitan, disertai ledakan bom di pinggiran kota Poso, Sulawesi Tengah, kurun dua pekan terakhir, aparat keamanan setempat kini mulai meningkatkan pengamanan di seluruh wilayah Kabupaten Poso. Bahkan penjagaan ekstra ketat diberlakukan pada tiga pintu masuk-keluar wilayah Poso, yakni di pos perbatasan dengan Kabupaten Tojo-Unauna, pos perbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara menuju Makassar, serta pos perbatasan dengan Kabupaten Parigi-Moutong menuju Palu. Kapolres Poso, AKBP Drs Adeni Muhan Dg. Pabali yang dikonfirmasi di Poso, Jumat, mengemukakan peningkatan pengawasan tersebut dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat Poso yang dalam waktu dekat akan merayakan dua hari besar keagamaan di akhir bulan ini, yaitu Idul Adha, Natal, serta Tahun Baru 2008. "Bukan hanya di pintu masuk-keluar Kabupaten Poso, tapi semua tempat yang dianggap ada celah orang bisa memasuki daerah ini sudah mulai mendapatkan penjagaan ketat dari aparat keamanan," katanya. Kapolres menjelaskan, dalam mengamankan wilayah bekas konflik bernuansa SARA tersebut dari kemungkinan adanya gangguan keamanan menjelang hari-hari besar keagamaan dan pergantian tahun, personel dari semua instansi terkait bekerja sama turun lapangan. "Komunitas Intelijen Daerah terdiri atas personil TNI, Polri, BIN, Kejaksaan, Imigrasi, Bea dan Cukai, serta Satpol Pamongpraja, juga akan membantu dalam pengamanan daerah ini," katanya menjelaskan. Sementara itu, ANTARA News di Pos Malei (perbatasan wilayah Kabupaten Poso dengan Tojo-Unauna) melaporkan bahwa setiap kendaraan yang masuk dari wilayah timur Provinsi Sulteng menjalani pemeriksaan aparat gabungan TNI dan Polri. Pemeriksaan dilakukan terhadap kendaraan, penumpang dan barang bawaannya. Penumpang dewasa yang tidak memiliki kartu identitas diri atau memiliki KTP dan mencurigakan menjalani interogasi petugas, sebelum kemudian diperbolehkan melanjutkan perjalanan. "Pemeriksaan demikian itu dilakukan hingga memasuki Tahun Baru 2008, dan dapat diperpanjang sesuai dengan perkembangan kondisi keamanan wilayah," kata Kapolres Muhan menambahkan. Sekalipun tengah berlangsung pengawasan ketat di mana-mana, namun sejauh ini aparat keamanan setempat belum menemukan adanya orang atau benda-benda mencurigakan yang dibawa penumpang angkutan umum dan pribadi. Kapolres Poso berharap, dukungan penduduk setempat dalam mempertahankan situasi keamanan dan ketertiban yang sudah kondusif di bekas daerah konflik ini. Sebab diakuinya bahwa aparat keamanan tidak akan mungkin berhasil mengamankan wilayah Kabupaten Poso yang sangat luas. tanpa adanya partisipasi aktif dari masyarakat. "Saya minta masyarakat segera laporkan apabila melihat atau menemukan benda-benda berbahaya atau orang-orang mencurigakan kepada aparat keamanan terdekat, agar segera diambil tindakan," katanya menegaskan.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007