Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk mendatangi kantor Presiden COP-13, Rachmat Witoelar, guna mendorong perundingan dalam Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) secara langsung, menyusul alotnya perundingan. Pada Sabtu dini hari, sekira pukul 02.00 WITA, Kepala Negara didampingi oleh Menteri Luar Negeri (Menlu), Hassan Wirajuda, dan Menko Kesra, Aburizal Bakrie, menuju ke kantor Rachmat Witoelar yang berada di sekitar lokasi perundingan, Bali International Convention Center (BICC). Presiden Yudhoyono yang dini hari itu mengenakan kemeja lengan panjang berwarna abu-abu kemudian melakukan pertemuan tertutup dengan Rachmat Witoelar dan Sekretaris Jenderal (Sesjen) UNFCCC, Yvo de Boer. Seusai mendampingi Presiden Yudhoyono bertemu dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Al Gore, Juru Bicara Kepresidenan RI, Dino Patti Djalal, mengatakan bahwa Kepala Negara tidak hanya ingin memonitor, namun juga mendorong agar proses perundingan yang sangat alot itu dalam beberapa jam ke depan dapat membuahkan hasil. Dia menjelaskan bahwa saat ini perundingan mengenai rancangan "Bali Roadmap" di tingkat teknis masih berlangsung alot. "Hasil pembicaraan ditingkat teknis akan dibawa ke tingkat menteri, dalam beberapa jam ke depan adalah masa yang cukup kritis bagi akhir Bali Roadmap," katanya. Atas dasar itulah, menurut Dino, secara mendadak Presiden memutuskan untuk menuju ke BICC --tempat berlangsungnya perundingan-- guna mengawal perundingan. Sekalipun perundingan cukup alot, Dino tetap optimis atas keberhasilan "Bali Roadmap", karena seluruh delegasi sependapat jika pertemuan Bali ini tidak boleh disia-siakan. "Hanya saja mencapai suatu konsensus dari berbagai kepentingan yang berbeda-beda di saat terakhir itu sulit," ujarnya. Presiden Yudhoyono telah berada di BICC sejak Jumat (14/12)sekitar pukul 15.00 WITA. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007