Nusa Dua (ANTARA News) - Di luar dugaan, Sekretaris Eksekutif UNFCCC Yvo de Boer, sempat meninggalkan sidang pleno yang baru dimulai dan dipimpin Presiden CoP-13, Rachmat Witoelar, Sabtu siang, dengan iringan tepuk tangan bergemuruh. Yvo de Boer berkata-kata sedikit dan disambut tepuk tangan panjang saat meninggalkan sidang pleno yang baru saja dimulai di Bali International Convention Centre (BICC), The Westin Resort, Nusa Dua, hanya beberapa saat setelah Sekjen PBB Ban Ki-moon bersama Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, meninggalkan ruangan yang sama. Ban Ki-moon dan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono hadir pada kesempatan tersebut untuk memberikan semangat dan dukungan kepada para delegasi Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim, bahwa perundingan yang alot dan telah molor hampir 24 jam, akan bisa dituntaskan dalam rapat pleno. Beberapa pihak yang dikonfirmasi menyatakan bahwa de Boer merasa jengkel, di antaranya karena ada sejumlah delegasi yang melakukan "pertemuan belakang" tanpa seijin dirinya sebagai Sekretaris Eksekutif UNFCCC. Belum diperoleh keterangan, siapa yang dimaksud melakukan "pertemuan belakang" dalam kaitan perundingan yang alot, padahal konferensi itu sesuai jadwal semula seharusnya sudah ditutup dan diumumkan hasil-hasilnya paling lambat Jumat (14/12) pukul 18.00 Wita. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, sejak dini hari Sabtu melakukan pertemuan dengan Presiden CoP-13, Rachmat Witoelar dan Sekjen PBB Ban Ki-moon, guna membantu menuntaskan beberapa hal yang masih belum disepakati semua delegasi, seperti keinginan negara maju juga berkewajiban menurunkan emisi di negaranya. Saat berita ini diturunkan, sidang pleno yang dihadiri delegasi dari sekitar 190 negara tengah menyampaikan pendapat dan pandangannya dalam sidang pleno, setelah jadwal konferensi tidak jelas karena alotnya perundingan. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007