Purworejo (ANTARA) - Berbagai komponen masyarakat dan partai politik yang ada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sepakat merajut kebersamaan pascapemilu serta menolak "people power" yang dinilai melanggar konstitusi.

Kesepakatan tersebut tertuang pada acara bertajuk "Buka Puasa Merajut Kebersamaan" yang diinisiasi Kapolres AKBP Indra Kurniawan Mangunsong di Rumah Makan Bambu Kuning, Kabupaten Purworejo, Selasa (14/5) petang.

Kegiatan pada bulan Ramadan itu dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah seperti Bupati Purworejo Agus Bastian, Dandim 0708 Letkol Inf Muchlis Gasim, Kajari Alex Rahman, Ketua Pengadilan Negeri Sutarno, perwakilan dari KPU dan Bawaslu Purworejo, tokoh agama, serta perwakilan partai politik dan tim sukses pasangan calon presiden nomor urut 01 dan 02.

Sebagai simbol kesepakatan merajut kebersamaan pascapemilu, perwakilan paslon 01 Saiful Mujab dan perwakilan paslon 02 M.Rashid bergandengan tangan dalam balutan bendera Merah Putih.

Melihat hal itu, para hadirin terdengar mengucap syukur dan bertepuk tangan dengan meriah sambil meneriakkan takbir.

Kapolres Purworejo AKBP Indra Kurniawan Mangunsong menjelaskan bahwa tujuan digelarnya acara yang melibatkan komponen masyarakat dan parpol ini untuk merekatkan kembali hubungan berbagai pihak yang sempat renggang saat pemilu.

"Kegiatan pada bulan Ramadan ini bertujuan untuk merekatkan kembali hubungan yang sempat renggang, jangan ada lagi saling mencurigai, mari kita bahu membahu membangun Purworejo," katanya saat menyampaikan pidato sambutan.

Kapolres menyebutkan pembangunan di Kabupaten Purworejo dapat terlaksana dengan baik dan cepat jika situasinya aman serta kondusif.

"Kalau situasi aman, kondusif, adem ayem, maka pembangunan akan berjalan cepat, sedangkan jika situasi mencekam, maka pembangunan sulit dilakukan," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres mengapresiasi pelaksanaan Pemilu 2019 di Kabupaten Purworejo yang damai, aman, dan lancar.

"Mari kita tunggu dan terima keputusan KPU dengan lapang dada karena itu sudah menjadi bagian dari proses demokrasi," katanya.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2019