Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat nilai realisasi investasi 2007 (Januari-15 September) tercatat Rp125,94 triliun atau setara 13,99 miliar dolar AS, atau melonjak sebesar 169,02 persen dibanding realisasi investasi 2006 yang tercatat Rp74,51 triliun atau 8,28 miliar dolar AS. "Realisasi investasi tahun ini merupakan tertinggi sejak 1967 saat pertama kali berlakunya UU Penanam Modal," kata Kepala BKPM M. Lutfi, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa. Dari total penanaman modal Rp125,94 triliun, invetasi asing (Penanaman Modal Asing/PMA) mencapai Rp91,8 triliun atau 10,20 miliar dolar AS, naik tajam sebesar 170 persen dibanding 2006 sebesar Rp53,73 triliun atau 5,97 miliar dolar AS. Sedangkan investasi yang berasal dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat Rp31,14 triliun atau 3,79 miliar dolar AS, naik 164,29 persen dari realisasi PMDN 2006 Rp20,78 triliun atau 2,30 miliar dolar AS. "Angka realisasi investasi 2007 ini menunjukkan buah hasil dari perbaikan iklim investasi di tanah air," katanya. BKPM juga mencatat selama 2007, sektor yang menduduki peringkat tertinggi investasi PMDN yaitu industri kertas, barang dari kertas & plastik mencapai Rp14,54 triliun, dengan delapan proyek. Disusul industri makanan senilai Rp5,13 triliun (24 proyek), selanjutnya industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronika senilai Rp3,54 triliun (17 proyek), tanaman pangan dan perkebunan Rp3,4 triliun, dan sektor konstruksi Rp2,11 triliun (4 proyek). Investasi PMA tertinggi di sektor transportasi, gudang, telekomunikasi dengan nilai Rp29,61 triliun (41 proyek), disusul industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi sebesar Rp14,49 triliun (32 proyek), industri logam dasar, bagang logam, mesin elektronika Rp6,33 triliun (98 proyek). Adapun industri makanan Rp6,2 triliun (53 proyek), dan industri kertas, barang dari kertas dan plastik Rp6,08 triliun (11 proyek). Sementara itu, lima lokasi investasi PMDN terbesar yaitu, Propinsi Jawa Barat menduduki peringkat pertama dengan realisasi penanaman modal mencapai Rp11,26 triliun atau 33 proyek, disusul Jambi Rp4,47 triliun (2 proyek), DKI Jakarta Rp4,19 triliun (32 proyek), Riau Rp3,09 triliun (11 proyek), dan Sulawesi Tenggara Rp2,76 triliun (1 proyek). Sedangkan, investasi PMA terbesar berdasarkan lokasi yaitu, Propinsi DKI Jakarta Rp41,94 triliun (349 proyek), Jawa Timur Rp15,2 triliun (62 proyek), Jawa Barat Rp11,81 triliun (240 priyek), Riau Rp6,51 triliun (10 proyek) dan Banten Rp5,81 triliun (76 proyek). Terungkap juga selama tahun 2007, Singapura merupakan investor terbesar dengan nilai penanaman modal mencapai Rp33,63 triliun atau 3,73 miliar dolar AS, disusul Inggris Rp15,17 triliun (1,68 miliar dolar AS), Korea Selatan Rp5,64 triliun (0,62 miliar dolar AS), Jepang dan Taiwan masing-masing Rp5,42 triliun (0,60 miliar dolar AS) dan Rp4,23 triliun (0,47 miliar dolar AS). Selama periode Januari-15 September 2007, total penyerapan tenaga kerja pada realisasi investasi tersebut mencapai 247.712 orang, yang terdiri atas 84.187 orang pada proyek-proyek PMDN dan 163.555 orang pada proyek PMA. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007