Bandung (ANTARA News) - Empat dari tujuh tersangka anggota geng motor pelaku pembunuhan, yang sempat buron selama empat bulan akhirnya berhasil dibekuk aparat Satreskrim Polresta Bandung Timur. "Setelah melalui pengejaran ke berbagai tempat persembunyian, akhirnya kami berhasil meringkus empat dari tujuh anggota geng motor Brigez yang diduga terlibat dalam pembunuhan Sandy Kurnia alias Tile," kata Kapolresta Bandung Timur AKBP Martinus Sitompul kepada wartawan di Bandung, Selasa. Keempat tersangka ditangkap penyidik Satreskrim Polresta Bandung Timur dan Polsekta Margacinta. "Mereka ditangkap pekan lalu di tempat persembunyiannya, di empat kota berbeda. Mereka diduga kuat terlibat dalam tawuran antargeng XTC dan Brigez, di Jalan Saturnus, Sabtu (11/8) silam, yang mengakibatkan tewasnya seorang anggota XTC bernama Tile," ujar Martinus. Keempat tersangka anggota geng motor Brigez itu berinisial ES (22), GGG (22), Rod (21), dan MT (15). "Kami telah menahan mereka dan kini masih diperiksa secara intensif. Hasil pemeriksaan sementara, mereka mengaku ikut dalam tawuran tersebut tapi tidak turut serta saat menganiaya korban Tile hingga tewas," katanya. Dari keempat orang yang ditangkap itu, polisi telah memegang tujuh nama anggota geng Brigez yang turut serta dalam tawuran tersebut. Di antara tujuh nama itu, ada beberapa orang yang terlibat dalam penganiayaan terhadap Tile hingga tewas. Kemungkinan mereka berinisial Dd alias Dume, Cc alias Cenga, Am, Pp alias Wajer, dan Atik. Kelimanya adalah orang-orang yang sempat dilihat oleh saksi saat kejadian malam nahas itu. "Waktu saya kabur, merekalah yang saya lihat berlari ke arah Tile yang waktu itu sudah tergeletak di jalan karena jatuh dari motor. Saya tidak berani mendekat karena mereka jauh lebih banyak," kata saksi Doni, rekan Tile yang terlibat dalam tawuran. Saksi Doni mengatakan, dia melihat Dume membawa sesuatu di tangannya. "Tapi saya tidak tahu apa yang dibawanya itu. Pokoknya panjang, seperti senjata tajam," ucapnya. Dikatakan, beberapa orang anggota geng motor Brigez juga terlihat membawa samurai dan batu serta paving blok. Dia tidak mengelak bahwa rekan-rekannya juga membawa alat untuk persiapan perang seperti batu bata, samurai, serta bom molotov. "Saya bawa batu bata, teman saya yang lain bawa samurai. Korban juga bawa bom molotov. Kami memang sudah menyiapkan karena akan menyerang mereka. Serangan itu sebagai balasan serangan mereka kepada kami sehari sebelumnya waktu kami nongkrong di warung depan rumah saya," kata saksi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007