Padang Arafah, Mekkah (ANTARA News) - Usai doa wukuf dibacakan di berbagai tenda yang tersebar di padang Arafah, seluruh jemaah haji dari berbagai negara mulai bergerak ke Musdhalifah guna mabit dan selanjutnya ke Mina. Selasa (18/12) petang, usai shalat Zuhur, di berbagai ruas jalan raya jemaah dari berbagai negara muslim berjalan kaki dan tetap mengenakan pakaian ihrom. "Jemaah Indonesia sendiri mulai bergerak usai shalat Magrib," kata Ka Daker Jeddah, Cepi Supriatna di tenda missi haji Indonesia. Jemaah berambut bule, kulit hitam, atau sawo matang, juga yang berjenggot panjang memerah mewarnai pergerakan kerumunan manusia yang tengah menuju Musdhalifah, guna menunaikan ritual ibadah haji. Mereka ini sedang mencari ridho Allah. "Insya Allah, semua jemaah haji Indonesia bisa menyelesaikan dengan baik," kata Cepi. Kemungkinan sebagian jemaah Indonesia sebagian akan berjalan kaki. Namun panitia akan menyediakan bus pula, sedangkan jemaah haji Indonesia yang sakit, 131 orang, juga telah mengikuti safari wukuf. Mereka telah menunaikan kewajibannya. Sementara itu, dari pemantauan ANTARA di lapangan, masalah katering yang semula dikhawatirkan tak dapat terdistribusi merata, nyatanya berhasil baik. "Ada memang yang ngantri, dan dapat nasi kotak, tapi semua dapat," kata Hengky Hermansyah, dari Komite Independen Pemantau Haji Indonesia. Namun yang harus diwaspadai soal katering adalah di Mina. Jangan sampai ada sabotase, karena bisa saja terjadi lantaran daerahnya dikelilingi jalan. "Orang yang sudah makan, bisa minta lagi. Siapa yang bisa bedakan jemaah karena pakaiannya sama," dia mengingatkan. Dewasa ini kawasan Arafah masih ramai dan diperkirakan berlangsung hingga tengah malam. Jemaah terus bergerak ke Musdhalifah.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007