Jakarta (ANTARA News) - Pementasan "Dramatic Reading" berjudul "Dukun" karya Putu Wijaya menjadi pentas pembuka Festival Teater Jakarta (FTJ) yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-35, di Teater Luwes, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Kamis malam. "Dukun" yang diperankan oleh Putu Wijaya, Niniek L Karim, dan Andi Bersama, mengisahkan tentang kebiasaan masyarakat pedalaman pada masa lampau yang ketika sakit cenderung menunda pergi ke dokter dan lebih memilih mendatangi dukun untuk berkonsultasi. Warga yang datang ke Puskesmas biasanya karena sakit yang diderita sudah terlampau parah dan nyawanya nyaris tak tertolong. "Ini karya terbaru saya yang khusus dipentaskan untuk kegiatan Festival Teater Jakarta tahun ini," ujar Putu Wijaya. Festival Teater Jakarta tahun ini mengangkat tema "Realitas dan Panggung Teater". Panitia FTJ 2007, Dewi Noviani mengungkapkan dasar keberangkatan festival ini tetaplah kota Jakarta dengan mengkhususkan tema pada realitas yang terjadi di kota ini. "Persoalan di Jakarta semakin banyak dan menumpuk, hampir tak terselesaikan dan membuat orang makin beranjak dari realitas yang ada. Padahal panggung teater itu hidup dari sebuah realitas," katanya. Tema "Realitas dan Panggung Teater" juga akan menjadi pokok bahasan dalam pelatihan maupun diskusi dalam festival yang berlangsung mulai 20 hingga 31 Desember ini. FTJ 2007 yang berlangsung di Teater Studio Taman Ismail Marzuki akan diisi dengan beragam kegiatan yakni Final FTJ 2007 yang menghadirkan pementasan 18 kelompok teater, pameran foto-foto terbaik kelompok Teater Koma (Jakarta) dan Teater Garasi (Yogyakarta), diskusi teater bersama Goenawan Mohamad, pelatihan penulisan naskah drama dan pelatihan penyutradaraan. Dari seluruh rangkaian kegiatan tersebut, ajang final 18 kelompok teater dari berbagai daerah di Jakarta menjadi agenda utama dari FTJ. Masing-masing kelompok akan unjuk kebolehan di depan dewan juri dan penonton secara bergiliran selama festival berlangsung. "Waktu pementasan kami atur dua kali dalam sehari, yakni pada siang dan malam hari dengan dewan juri yang terlibat diantaranya Putu Wijaya dan Jajang C Noer," ujar Novi. Ia merinci 18 kelompok teater tersebut terdiri dari lima kelompok pemenang FTJ 2006 yang tampil kembali dan 15 kelompok terpilih dari 87 kelompok yang mengikuti seleksi di wilayah masing-masing yakni Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat. Sedangkan kategorisasi pemenang festival dibagi dalam tujuh kategori, yakni kategori grup terbaik, sutradara terbaik, pemain wanita terbaik, pemain pria terbaik, penata artistik terbaik, penata musik terbaik, penulis naskah drama terbaik. "Tahun ini pihak dewan juri juga akan memberikan penghargaan pada grup terfavorit dan grup yang dipujikan," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007