Washington (ANTARA News) - Gedung Putih pada Jumat mengatakan, pihaknya "sangat mengharapkan" pemilihan umum (Pemilu) Thailand pada akhir pekan ini, yang merupakan Pemilu pertama sejak kudeta tak berdarah pada September 2006 yang menumbangkan Perdana Menteri Thaksin Shinawarta. "AS amat mengharapkan Pemulu yang akan berlangsung di Thailand pada Ahad," kata Deputi Sekretaris Pers Gedung Putih, Tony Fratto. "Rakyat Thailand berhak melakukan Pemilu yang bebas dan jujur yang akan dapat mengembalikan pemerintahan demokratis sesegera mungkin," kata Fratto dalam suatu pernyataan. Washington "tak sabar menunggu kembalinya demokrasi di Thailnad, oleh karena itu kami kembali mempererat hubungan dengan sekutu penting ini," katanya. Sebanyak 45,6 juta pemilih akan menggunakan hak pilihnya dalam pemilu tersebut, yang merupakan Pemilu ketiga Thailand dalam kurang dari tiga tahun. Pemilu itu dilakukan di bawah suatu konstitusi yang didukung militer, yang disahkan dalam suatu referendum pada Agustus, yang melemahkan kekuasaan perdana menteri, di mana memberi kekuasaan lebih kuat kepada militer dan birokrasi, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007