Jerusalem (ANTARA News)- Perdana Menteri (PM) Israel, Ehud Olmert, pada Minggu berikrar bahwa Israel akan terus melancarkan operasi terhadap para pejuang di Jalur Gaza, dan menolak berunding dengan Hamas yang yang menguasai wilayah Palestina itu. "Kegiatan terhadap kelompok garis keras itu akan tetap dilanjutkan sebagaimana yang telah dilakukan selama beberapa bulan belakangan ini," kata Olmert pada awal sidang kabinet mingguan. "Tidak ada jalan lain untuk menyebutkan apa yang terjadi sana selain bahwa perang nyata antara tentara dan kelompok-kelompok garis keras," katanya. Ia menimpali, "Perang ini akan dilanjutkan, segala sesuatunya dilakukan sementara kita melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari krisis kemanusiaan yang dapat melukai warga sipil yang sama sekali tidak terlibat dalam teror." Olmert juga mengesampingkan perundingan gencatan senjata dengan Hamas, satu kelompok yang telah menguasai dengan kekerasan Jalur Gaza pertengahan Juni dan tidak mengakui hak eksis Israel. "Negara Israel tidak ingin menyelenggarakan perundingan dengan kelompok-kelompok yang tidak mengakui syarat-syarat dasar Kelompok Empat," katanya, mengacu kelompok empat bagi Perdamaian Timur Tengah. "Siapa pun yang menyetujui syarat-syarat pokok itu secara prinsip akan jadi mitra bagi perundingan-perundingan, dan mereka yang tidak bersedia melakukan itu disesalkan tidak dapat menjadi mitra dialog," katanya. Kelompok Empat menuntut, agar Hamas menghentikan aksi kekerasan, mengakui Israel dan setuju dengan keputusan-keputusan perjanjian perdamaian yang telah ditandatangani, langkah-langkah yang menurut gerakan Islam itu menolak melakukan hal itu. Serangan-serangan militer Israel menewaskan paling tidak 20 pejuang Palestina dalam pekan belakangan ini sementara kelompok bersenjata terus menembakkan roket-roket dan mortir ke kota Israel terdekat dan perlintasan perbatasan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007