Washington (ANTARA News) - AS minta semua pihak agar menghormati hasil pemilihan parlemen pertama di Thailand sejak kudeta September 2006 yang mendorong Washington untuk menangguhkan jutaan dolar bantuan. Washington menyambut baik apa yang mereka katakan sebagai laporan awal pemilihan yang bebas dan adil, kata jurubicara Deplu AS, Sean McCormack. Partai yang mendukung bekas perdana menteri Thaksin Shinawatra di pengasingan, Partai Kekuatan Rakyat, telah menyatakan kemenangan dalam pemilihan Minggu itu dan mengatakan akan berusaha untuk membentuk pemerintah koalisi. "Kami minta pada semua pihak untuk menghormati hasil itu, dan pada proses yang adil dan transparan karena keputusan hakim atas keluhan perselisihan atau kecurangan," kata McCormack dalam pernyataannya seperti dilaporkan Reuters. Seorang jurubicara Presiden George W. Bush telah mengatakan, Jumat, AS tak sabar menunggu kembalinya demokrasi di Thailand "agar kami dapat memulai lagi hubungan dekat dan kekal kami dengan sekutu penting itu". Berdasarkan satu undang-undang AS yang mengekang bantuan setelah seorang pemimpin terpilih dipecat oleh kudeta militer, Bush menangguhkan sekitar 24 juta dolar bantuan pada Thailand, termasuk dana yang dirancang untuk meningkatkan profesionalisme militer. "AS menyambut baik laporan awal yang mengindikasikan bahwa pemilihan parlemen di Thailand sekarang ini dilakukan dengan cara yang bebas dan adil serta mengucapkan selamat pada rakyat Thailand karena telah melakukan langkah sangat penting ke arah kembalinya pemerintah yang dipilih," kata McCormack. "AS menanti-nanti untuk terlibat secara serius dalam sejumlah masalah dengan pemerintah terpilih Thailand," ia menambahkan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007