Srinagar, India (ANTARA News) - Gerilyawan muslim yang menyandera lima orang di dalam sebuah masjid di Kashmir yang diperintah India membebaskan dua sandera setelah negosiasi yang panjang, Senin, kata beberapa pejabat. Polisi setempat menyatakan, gerilyawan anggota kelompok Hizbul Mujahidin yang diburu pemerintah menyandera orang-orang lokal di masjid di Kulgam selatan itu pada Minggu. Penyanderaan itu dilakukan setelah gerilyawan melepaskan tembakan dari dalam masjid tersebut, yang terletak di desa Palanyarepora, 75 kilometer sebelah selatan Srinagar, ibukota Kashmir, yang mencederai seorang warga sipil dan dua prajurit. Pasukan keamanan segera menutup kawasan masjid itu dan meminta gerilyawan menyerah. "Militan membebaskan dua sandera setelah negosiasi yang dimulai Minggu. Terobosan dicapai setelah seorang ulama penting dan seorang pejabat mengambil bagian dalam perundingan itu dan meyakinkan mereka agar membebaskan warga setempat itu," kata seorang pejabat kepolisian setempat yang tidak bersedia disebutkan namanya. Polisi menambahkan bahwa gerilyawan menolak makanan dan kebutuhan lain, namun tiga sandera lain berada dalam kondisi selamat dan tanpa cedera. "Masih tidak jelas kapan mereka akan membebaskan sandera-sandera lain, namun upaya-upaya terus dilakukan," katanya. Gerilyawan separatis itu selama bertahun-tahun memerangi pemerintahan India di Kashmir, yang terbagi menjadi dua bagian -- satu diperintah India dan satu lagi diperintah Pakistan. Menurut Kementerian Dalam Negeri India, lebih dari 40.000 orang tewas di negara bagian itu dari 1990 hingga 2006, termasuk lebih dari 13.000 warga sipil dan 4.000 personel keamanan. Data independen menyebut jumlah kematian dalam konflik itu 60.000, demikian laporan DPA. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007