Padang (ANTARA News) - Sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa, terendam banjir sehingga sepanjang hari Selasa tidak bisa melayani pengisian BBM. Genangan air yang merendam SPBU di kawasan jalan "by-pass" atau tepatnya di depan Kampus Baiturramah itu setinggi lutut anak-anak. Terendamnya kawasan SPBU tersebut dikhawatirkan menyebabkan air merembes ke tangki penyimpan BBM. Kota Padang sepanjang Senin malam hingga Selasa sore diguyur hujan lebat, menyebabkan sejumlah permukiman warga terendam banjir. Neni, petugas di SPBU itu mengaku, air mulai naik sejak Selasa dini hari dan pengisian BBM pada kendaraan bermotor terganggu mulai sekitar pukul 08.00 WIB karena air kian tinggi. Dia mengaku, tidak mengetahui stok yang tersedia pada sumur-sumur SPBU itu, tapi yang jelas masih ada. Hingga Selasa sore, SPBU itu belum bisa melayani pengisian bahan bakar premium dan solar untuk kendaraan bermotor. "Kita terpaksa tutup total sepajang Selasa setelah air menggenangi lokasi SPBU," tuturnya. Banjir yang melanda Kota Padang juga menyebabkan pelayanan di RSUD Sungai Sapih dan RS Baiturramah terganggu sekitar lima jam, karena jalan menuju rumah sakit tersebut digenangi air berketinggian hingga 30 sentimeter. Diperoleh informasi bahwa tiga warga dilaporkan terbawa arus, di antaranya Basri (46), warga Parak Buruak, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, dua orang lainnya warga Pasie Nan Tigo, belum diketahui identitasnya dan masih dalam pencarian Tim SAR. Ketua Satkorlak PB Sumbar Ade Edward menjelaskan, ratusan kepala keluarga di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang telah dievakuasi setelah banjir menggenangi rumah warga dengan ketinggian dua meter. Ratusan KK itu kini masih berada di lokasi pengungsian dan ratusan warga lainnya ada yang mencari lokasi aman di antaranya di pertokoan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007