Padang (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 30 rumah warga di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dihantam gelombang pasang air laut sekitar pukul 21.00 WIB pada Selasa (25/12) malam. Air laut naik ke daratan setinggi dua meter lebih, dan akibatnya 30 rumah warga ada yang roboh dan mengalami kerusakan sedang, kata tokoh masyarakat setempat, Jasman (49) di Pasie Nan Tigo, Rabu. Selain rumah warga, ada pula satu kapal nelayan setempat yang sepanjang 20 meter dengan mesin 120 PK tenggelam dihantam gelombang pasang. Puluhan rumah warga di kawasan itu, menurut dia, rutin tiap tahun dihantam gelombang pasang, karena hanya berjarak satu meter dari bibir pantai. "Kini warga yang rumahnya rusak sudah mengungsi ke tempat keluarganya," kata Jasman. Ia mengemukakan, sanmgat khawatir saat terjadi gelombang pasang pada jam 21.00 WIB Selasa (25/12). Oleh karena, menurut dia, biasanya gelombang pasang air laut datangnya dua kali dengan waktu yang sama, sehingga sebagian warga harus waspada. Buruknya cuaca di perairan pantai Padang, mengakibatkan ratusan nelayan memilih tidak melaut karena khawatir terjadi hal yang tak diinginkan. "Nelayan sejak Rabu pagi tak ada yang melaut, dan melihat situasi dulu," tuturnya. Selain itu, menurut dia, ada kemungkinan nelayan selama dua hari ke depan tidak melaut melihat kondisi gelombang di perairan pantai itu cukup tinggi. Dia menyebutkan, nelayan yang pergi melaut ke kawasan Pulau Mentawai, sejak dua hari terkahir belum jelas kabar-beritanya. "Mudah-mudahan saja mereka selamat dari ancaman gelombang laut akhir-akhir ini mencapai 3,5 meter," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007