Padang (ANTARA News) - Tim SAR, anggota TNI, dan relawan pada Kamis melanjutkan pencarian terhadap koban banjir bernama Basril (46), warga Parak Buruek, Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, yang masih hilang terbawa arus Sungai Batang Kandih saat banjir Selasa siang (25/12). Pencarian selain melakukan penyisiran pada aliran Sungai Batang Kandih yang bermuara ke laut itu, juga pada kawasan daerah aliran sungai dan lahan pertanian masyarakat, demikian pantauan ANTARA di Padang, Kamis. Korban terbawa arus banjir di Sungai Batang Kandih, ketika sedang mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir disana, sekitar pukul 12.00 WIB dan hingga berita ini diturunkan masih belum ditemukan. Ketua Satkorlak PB Sumbar, Ade Edward, ketika dihubungi mengatakan, pencarian korban terseret arus sungai Batang Kandih itu, butuh waktu karena saat dia hanyut kondisi air sungai besar. "Kini jasad korban entah dipemukiman penduduk atau pada lahan pertanian dibawa arus, maka anggota dalam pencarian diperbanyak," tambah Ade. Akibat banjir bandang menghantam sejumlah kabupaten/kota di Sumbar, korban jiwa dua orang selain Basril, juga Afdal (2,8 th) yang sudah ditemukan pada Selasa (25/12) dalam keadaan tak bernyawa pada sungai yang meluap di Desa Gadih Angek, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam. Sementara itu, Basril, hanyut terbawa arus Sungai Batang Kandih, ketika membantu evakuasi warga yang rumahnya terendam banjir dengan menggunakan perahu karet tim SAR. Ketika menyeberangi aliran sungai itu, perahu karet yang ditumpangi empat warga dan satu tim SAR itu tersangkut di tengah sungai. Korban selanjutnya turun untuk mendorong perahu karet ke tepian, namun malang dirinya malahan yang justru hanyut terbawa arus. Sebelum korban terbawa arus sempat mengevakuasi keluarga dan kemenakannya dari ancaman banjir sepanjang Selasa (25/12) itu. Kecamatan Koto Tangah merupakan satu daerah terparah dilanda banjir di Kota Padang, akibat hujan lebat yang berlangsung sepanjang Senin malam hingga Selasa siang. Akibat banjir Selasa itu, ribuan rumah warga terendam dengan ketinggian air mencapai 2,5 meter tersebar di Kota Padangan, Pesisir Selatan, Agam. Selain itu, data Satkorlak PB Sumbar, sebanyak 276 unit rumah warga rusak berat dan sedang, serta ratusan hektare lahan sawah petani rusak akibat terendam banjir.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007