Karanganyar (ANTARA News) - Evakuasi terhadap korban tanah longsor di Dusun Ledoksari, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jateng, dihentikan Sabtu sore karena lokasi kejadian diguyur hujan cukup deras. Wartawan ANTARA News dari lokasi kejadian melaporkan, ketika dihentikan masih ada empat orang yang belum ditemukan, sedangkan korban terakhir yang berhasil ditemukan tim SAR, polisi, TNI, relawan, dan masyarakat adalah jenazah Ngadinem (48) pukul 15.15 WIB Dengan ditemukannya tiga korban pada hari Sabtu ini berarti jenazah korban yang berhasil ditemukan sebanyak 30 orang. Penduduk Dusun Ledoksari yang menjadi korban runtuhnya bukit Kempong sebanyak 34 orang. Jadi masih empat korban lagi yang belum ditemukan. Tanah longsor tersebut juga mengakibatkan empat orang lainnya mengalami luka-luka, yaitu Adinyaman, Arni, Nyamin, dan Parti. Kemudian 12 rumah dan satu gedung Sekolah Dasar di kawasan tersebut mengalami rusak berat dan ringan. Kepala Dusun Ledoksari Widodo ketika ditemui di lokasi, Jumat mengatakan, warga meminta tim pencari terus melakukan pencarian lima mayat yang diduga masih tertimbun di lokasi longsoran tanah hingga ditemukan. Hingga sekarang petugas masih bekerja ekstra keras menggali longsoran tanah untuk menemukan penduduk yang tertimbun. Dalam insiden itu sebanyak 12 rumah warga diterjang longsor hingga rata dengan tanah. Meski proses pencarian masih berlangsung, Widodo mewakili warga setempat mengatakan, penduduk hingga sekarang belum mengetahui persis nasib tempat tinggal mereka setelah nantinya semua mayat berhasil ditemukan meski Gubernur Jateng Ali Mufiz sebelumnya sudah menjanjikan akan membantu pembangunan gedung sekolah. "Justru kami bingung setelah proses evakuasi selesai dan semua korban berhasil ditemukan, keluarga yang selamat tetapi rumahnya rusak, akan ditempatkan di mana," katanya. Ia mengatakan, selama ini memang keluarga korban yang selamat ditampung di rumah-rumah saudara dan penduduk yang terhindar dari bencana ini. "Tetapi setelah itu bagaimana, saya sendiri masih bingung," katanya. Menyinggung soal relokasi, dia mengatakan, itu semua diserahkan kepada masing-masing warga. "Kalau saya hanya `manut` kepada warga saja," katanya. Tetapi, kata Hardi, salah seorang penduduk setempat, ada sebagian warga yang bersedia dipindah ke tempat yang lain, tetapi sebagian besar masih menghendaki bertempat tinggal di daerah ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007