Jakarta (ANTARA News) - Rupiah pada pekan pertama 2008 diperkirakan masih berada di kisaran 9.400 per dolar AS, meski pada Januari 2008 bank sentral AS (The Federal Reserve) berencana menurunkan suku bunga Fedfund. Analis Valas PT Bank Saudara, Rully Nova di Jakarta, Selasa, mengatakan rupiah akan tetap bertengger di atas level Rp9.400 per dolar AS, karena aktifitas pasar diperkirakan masih lesu seusai libur akhir tahun. "Kami memperkirakan rupiah masih di atas level Rp9.400 per dolar AS, bahkan cenderung merosot, karena belum muncul faktor pendukung pasar," katanya. Rupiah, menurut dia, kemungkinan sulit untuk bisa kembali di bawah level Rp9.400 per dolar AS, karena berbagai gejolak tekanan global masih berdampak di pasar. Meski demikian, posisi rupiah yang berada di level Rp9.400 per dolar AS ini menunjukkan bahwa perkiraan Bank Indonesia (BI) bahwa rupiah sepanjang tahun ini akan berkisar antara Rp9.200 hingga Rp9.400 per dolar AS cukup mengena, katanya. Dikatakannya, rupiah sebenarnya sangat aneh dalam kondisi dolar AS melemah terhadap mata uang utama Asia lainnya terutama terhadap yen, rupiah justru tertekan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008