Kuala Lumpur (ANTARA News) -Mahathir kecil, WNI asal Nias yang menjadi korban tsunami 2004, yang diberi nama Mahathir oleh bapaknya karena kagum dengan mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, mengaku tidak sabar untuk masuk sekolah Malaysia mulai 3 Januari 2008. "Saya tidak mengetahui bagaimana suasana sekolah di Malaysia. Tetapi melalui gambaran yang diceritakan oleh kawan-kawan, saya kira menyenangkan. Saya tidak sabar lagi untuk mulai bersekolah besok walaupun hati berdebar-debar," kata Mahathir, sebagaimana dikutip Harian Utusan Malaysia, Rabu. Begitulah kata-kata Mahathir Mohamad, 11 tahun, anak yatim piatu yang menjadi korban gempa bumi dan tsunami di Pulau Nias, tiga tahun lalu. Ia dibawa ke Alor Star, Kedah, setelah tinggal di Malaysia sejak 9 Oktober 2007. Ia akan mulai masuk sekolah di Sekolah Kebangsaan Tunku Abdul Halim di Alor Star, Kedah, besok. Mahathir kecil ini mendapat beasiswa menikmati pendidikan hingga usia 18 tahun dari Yayasan Al-Bukhary dan selama pendidikan ia tinggal di Asrama Al- Bukhary. Mahathir kecil memiliki cita-cita seperti Dr Mahathir besar, yakni menjadi seorang doktor seperti idolanya. Mantan PM Malaysia Dr Mahathir sempat bertemu dengan Mahathir kecil di Nias tahun lalu sebelum dibawa ke Malaysia. "Saya gembira tinggal di sini. Kawan-kawan baik dengan saya dan suasana pun aman. Lingkungannya pun lebih nyaman dibanding tempat lama saya," katanya. Walaupun begitu, ia sangat merindukan Panti Asuhan Al-Wasliyah di Desa Mudik, Nias tempat ia tumbuh besar. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008