Pristina (ANTARA News) - Sebuah bom meledak di kantor sebuah bank Serbia di bagian selatan provinsi Kosovo yang memisahkan diri dari Serbia Selasa malam, sehingga menimbulkan kerusakan berat tapi tidak ada orang yang terluka, kata polisi. Ledakan tersebut ditujukan pada sebuah cabang Komercijalna Banka di kota Dragas, daerah campuran secara etnik di ujung selatan provinsi mayoritas Albania itu. Kosovo telah diperintah oleh PBB sejak bom-bom NATO mengusir pasukan Serbia pada 1999, tapi ketegangan meningkat ketika mayoritas 90 persen Albania mendekati deklarasi kemerdekaan yang diperkirakan dalam bulan-bulan pertama 2008. Jurubicara polisi Kosovo Veton Elshani mengatakan ledakan itu, yang terjadi pada pukul 22.30 waktu setempat (21.30 GMT), diakibatkan oleh "sebuah bom yang ditempatkan dekat pintu bank". Itu adalah kali kedua cabang itu diserang sejak dibuka pada 2004. Dragas sebagian besar ditempati oleh minoritas Muslim yang berbicara dalam bahasa Slav yang dianggap oleh etnik Albania sebagai dekat dengan minoritas Serbia dan Beograd. Pasukan perdamaian NATO di Kosovo yang beranggotakan 16.000 tentara telah diperkuat untuk menghadapi kemungkinan kerusuhan setelah pembicaraan Serbia-Albania berakhir dalam kebuntuan bulan lalu. Etnik Albania mengatakan mereka akan menyatakan kemerdekaan, yang bisa menimbulkan pertikaian dengan Serbia dan pendukung kekuatan-besarnya Rusia. AS dan sebagian besar negara anggota Uni Eropa diperkirakan akan mengakui negara baru itu, setelah Rusia merintangi pemisahannya di Dewan Keamanan PBB tahun lalu. Serbia kehilangan kekuasaannya atas Kosovo pada 1999 setelah kekuatan NATO campurtangan untuk menghentikan pembunuhan dan pembersihan etnik Albania dalam dua tahun perang anti-pemberontakan Serbia. Etnik Serbia dan entik minoritas lainnya sejak itu dijadikan sasaran pembalasan, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008