Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gandung Pardiman menilai aspirasi sejumlah kalangan yang menginginkan penghapusan keistimewaan DIY sebagai pandangan a historis. "Mereka yang memiliki pandangan seperti itu sebenarnya tidak mengerti sejarah tentang DIY, sehingga mereka dipastikan tidak paham masalah keistimewaan daerah ini," kata Gandung di Yogyakarta, Kamis. Menurut dia, tanpa keistimewaan, lebih baik Provinsi DIY bergabung dengan Jawa Tengah (Jateng) meskipun akan dianggap sebagai "Malin Kundang" atau durhaka kepada ibu. Mengenai rencana partainya mengadakan referendum untuk mengetahui aspirasi yang berkembang di masyarakat menyangkut keistimewaan DIY, ia mengatakan Undang-undang No.03 Tahun 1950 menjadi dasar pembentukan provinsi DIY. "Karena itu, kami ingin menjaga keistimewaan DIY dan salah satu caranya melalui referendum dan hasilnya akan disampaikan kepada pemerintah pusat," katanya. Menurut dia, DIY memberikan konbtribusi yang besar dalam sejarah berdirinya Republik Indonesia (RI) sehingga sedapat mungkin keistimewaan tetap dipertahankan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008