Jakarta (ANTARA News) - Meski pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menetapkan sasaran inflasi 2008-2010 turun dibanding tiga tahun sebelumnya, namun belum tentu suku bunga acuan BI Rate akan mengalami penurunan secara berturut-turut dalam periode itu. "Itu (BI Rate) kan situasional, menyangkut masalah hubungan antara inflasi, suku bunga, dan kurs. Itu situasional, bukan hanya dengan Indonesia saja tapi juga dilihat dalam konteks global. Nah itu, diputuskan pada saat itu," kata Menko Perekonomian Boediono di Jakarta, Jumat. Namun Boediono mengatakan bahwa secara dalil umum maka suku bunga harus turun ketika inflasi turun. "Memang kalau inflasi turun, tentunya secara dalil umum suku bunga harus turun," tegas Boediono. Sebelumnya setelah berkonsultasi dengan BI, pemerintah menetapkan sasaran inflasi untuk periode 2008 hingga 2010 yang berkecenderungan turun. Pemerintah menargetkan sasaran inflasi 2008 sebesar 5 plus minus 1 persen, pada 2009 sebesar 4,5 plus minus 1 persen, dan pada 2010 sebesar 4 plus minus 1 persen. Pada awal 2008 ini, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, angka inflasi selama 2007 mencapai 6,59 persen. Sementara itu mengenai Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi, Boediono mengatakan, forum itu merupakan konsolidasi dari tim-tim yang sudah ada sebelumnya. "Ini adalah konsolidasi di tim-tim kecil yang dijadikan satu sehingga unsurnya berasal dari sisi moneter, distribusi, produksi, dan yang terkait lainnya," katanya. Menurut dia, fungsi tim-tim tersebut sudah berjalan hanya tinggal memperkuat koordinasinya saja. "Itu sudah jalan, apakah yang terkait dengan masalah beras, minyak goreng, dan gula. Pemerintah akan memantapkan lagi fungsinya," kata Boediono.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008