Denpasar (ANTARA News) - Polda Bali belum dapat memastikan bahwa benda yang jatuh di persawahan Banjar (dusun) Gelumpang, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, beberapa hari lalu benar-benar serpihan meteor. "Kita belum dapat memastikan benda apa yang jatuh itu, sebab masih harus menunggu hasil penelitian tim Labfor Polri yang telah diterjunkan ke lapangan," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban, di Denpasar, Jumat. Ia menyebutkan, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Denpasar hari Kamis (3/1) telah diterjunkan untuk meneliti serpihan batuan yang diduga meteor yang jatuh di Banjar (dusun) Gelumpang. Selain meneliti tiga buah batu berwarna hitam yang masing-masing sebesar biji kacang tanah, siang itu juga tim mencermati kubangan di tengah sawah yang diduga muncul setelah ketiban meteor yang jatuh. Di bagian petak sawah yang tengah ditanami padi berusia sepekan milik Wayan Miasa itu, kini muncul lubang sedalam 30 sentimeter dengan garis tengah satu meter. Dari kubangan tersebut tim Labfor telah mengambil sample lumpur dan air yang berwarna kuning kecoklat-coklatan. Selain itu, tim juga melakukan pemetaan dan pengambilan gambar. Menurut petugas, serpihah batu, lumpur dan cairan yang diambil dari areal sawah tersebut akan diteliti lebih lanjut di laboratorium. Melalui penelitian, diharapkan jenis batuan yang disebut-sebut sebagai meteor jatuh dapat diketahui secara lebih seksama. Kabid Humas menyebutkan, sehubungan masih harus dilakukan penelitian, pihaknya belum dapat memastikan kalau serpihan batu yang ditemukan di dalam kubangan di tengah sawah, adalah betul-betul merupakan bagian dari meteor yang jatuh ke muka bumi. Selain Labfor, pihak Balai Arkeologi Denpasar juga telah melakukan penetiaan di lokasi yang sama. Namun demikian, instansi yang lebih banyak mengurus masalah kepurbakalaan itu juga belum dapat memastikan bahwa benda yang jatuh di areal persawahan tersebut adalah meteor. Peristiwa jatuhnya benda langit pada Selasa (1/1) dinihari sekitar pukul 01.00 Wita itu sempat disaksikan sejumlah warga yang tengah merayakan malam pergantian tahun 2007-2008. Menurut saksi, sebelum ditemukan kubangan pada pagi harinya, di tengah kegelapan malam pada dinihari itu sempat muncul kilatan cahaya yang meluncur dari langit disertai suara-suara ledakan cukup keras.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008