Tangerang (ANTARA News) - PT Angkasa Pura (AP) Persero II Bandara Soekarno-Hatta (BSH), Tangerang, Banten, menciptakan alat sistem radar udara cadangan untuk membantu alat radar udara utama. "Penciptaan alat radar cadangan merupakan upaya pencapaian prestasi bagi operator bandara di Indonesia," kata Kepala Cabang PT AP II BSH, Haryanto, di Tangerang, Jumat. Haryanto mengatakan, alat radar cadangan sangat dibutuhkan untuk membantu sistem alat radar utama saat mengalami kerusakan sehingga pemanduan terhadap pesawat yang melalui BSH tidak akan terganggu. Dalam kesempatan tersebut, Haryanto memberikan penghargaan kepada 37 karyawan PT AP II BSH yang berprestasi termasuk 13 orang penggagas pembuatan alat radar cadangan dan sisanya berhasil menggagalkan penyelundupan barang terlarang serta kriminal lainnya. Sementara itu, Ketua Tim Penggagas Pembuatan Radar, Wiyono mengatakan, alat radar cadangan dinamakan Jakarta Automatic Support System (JASS), sedangkan radar lama disebut Jakarta Automatic Air Traffic Control System (JAATS) buatan Kanada tahun 1986. Pembuatan radar cadangan dimulai sejak 2005 hingga September 2007, namun demikian radar yang biaya pembuatannya lebih murah tersebut belum pernah dioperasikan karena radar lama tidak pernah mengalami gangguan. "JAATS pernah mengalami gangguan pada tahun 2003 sehingga di riset ulang karena belum ada radar cadangan," kata Wiyono yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan Lalu Lintas Udara PT AP II BSH. Wiyono menuturkan, pada alat radar baru itu masih terdapat kekurangan. Alat itu hanya berfungsi memproses data radar saja dan tidak dapat merencanakan sistem jadwal penerbangan secara menyeluruh.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008