Jakarta (ANTARA News) - Lembaga pemeringkat efek Indonesia, PT Pefindo, menaikkan peringkat PT Bank UOB Buana Tbk (BBIA) menjadi "idAA-" dari "idA+" dan menaikkan peringkat obligasi subordinasi I Bank UOB Buana/2004 sejumlah Rp300 miliar menjadi "idA+" dari sebelumnya "idA" dengan prospek stabil. Peningkatan peringkat tersebut mencerminkan sebuah komitmen yang kuat dari United Overseas Bank Limited (UOB) sebagai pemegang saham pengendali, kapitalisai yang kuat, dan struktur pendanaan yang bagus. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh pertumbuhan usaha bank yang terbatas, demikian pengumuman Pefindo di Jakarta, Kamis. BBIA didirikan pada tahun 1956 sebagai hasil penggabungan dari Bank Pembinaan Nasional (Bandung), Bank Kesejahteraan Masyarakat (Semarang) dan Bank Aman Makmur (Jakarta). Bank tersebut juga dikenal sebagai salah satu lembaga perbankan dengan "franchise" yang kuat di sektor perdagangan. Untuk mendukung kegiatannya, BBIA mempekerjakan 5.969 karyawan yang mengopersikan kantor-kantornya di kota-kota utama Indonesia. Pemegang saham BBIA terdiri dari UOB International Investment Pte. Ltd. 61,13 persen, PT Sari Dasa Karsa 26,75 persen dan publik 12,12 persen. UOB International Investment Pte. Ltd, sepenuhnya dimiliki oleh UOB, salah satu bank terbesar di Singapura dengan total aset 172,2 miliar dolar Singapura per September 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008