Padang (ANTARA) - Panitia pembangunan kembali Istana Bassa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar, menagih janji para donatur yang telah menyampaikan niat membantu dana dengan total Rp15 miliar, terkait pembangunan ditargetkan mulai akhir Januari 2008. "Sejumlah donatur dalam pertemuan di kediaman Wakil Presiden, Jusuf Kalla menjanjikan bantuan dengan total Rp15 miliar. Janji itu kini kita tagih karena pembangunan kembali istana segera dimulai," kata Wakil Ketua Panitia Pembangunan kembali Istana Bassa Pagaruyung, Marlis Rahman, di Padang, Jumat. Menurut dia, panitia menargetkan proyek bisa dimulai akhir Januari 2008, karena dana awal sebesar Rp8,5 miliar sudah ada dan konsultan telah ditunjuk. Istana Bassa Pagaruyung salah satu "icon" pariwisata Sumbar dan simbol budaya Minangkabau terbakar, Senin, 27 Februari 2007 sekitar pukul 19.10 WIB dan api diduga berasal dari sambaran petir. Akibat kejadian itu, seluruh bangunan istana dan satu rangkiang (lumbung padi, red) ludes terbakar, termasuk sejumlah dokumen dan benda-benda peninggalan sejarah. Kerugian materil diperkirakan Rp15 miliar. Pemerintah Provinsi Sumbar, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dan Pemerintah Pusat didukung banyak pihak termasuk sejumlah departemen dan para perantau Minang, sepakat membangun kembali Istana yang terbakar itu. Istana Bassa Pagaruyung pertama dibangun tahun 1976, sebagai duplikat dari Istana Kerajaan Pagaruyung tempat bertahtanya Raja Alam Minangkabau di Silinduang Bulan, Batusangkar, Tanah Datar yang terbakar tahun 1804, lalu dibangun lagi dan kembali terbakar tahun 1966. Istana itu kembali dibangun di Silinduang Bulan dan pada tahun 1976 dibuat duplikatnya di Pagaruyung, Tanah Datar dengan nama Istana Bassa Pagaruyung namun musnah terbakar Senin, 27 Februari 2007. Menurut Marlis Rahman, setelah prosesi adat itu maka pembangunan fisik istana ditargetkan pada akhir Januari 2008. "Tidak ada alasan untuk menunda pembangunan itu, karena dana awal sudah ada dan konsultannya sudah ditunjuk," tambahnya. Ia menjelaskan, dana awal Rp8,5 miliar berasal dari dana asuransi Rp3,1 miliar dan sumbangan berbagai pihak, diluar sumbangan pada donatur yang telah dijanjikan. Dana awal itu tidak ada yang berasal dari APBD Sumbar atau Kabupaten Tanah Datar, termasuk dari APBN, tambahnya. Marlis yang Wakil Gubernur Sumbar itu mengatakan, dana awal itu hanya untuk pembangunan fisik istana yang terbakar, sedangkan pembangunan keseluruhannya akan dibiayai dengan tambahan dana dari donatur yang telah menjanjikan bantuan Rp15 miliar dan dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, Rp10 miliar.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008