Banten (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil minta manajemen PTB Krakatau Steel agar mengatasi hambatan dalam rangka rencana perusahaan menerbitkan saham perdana (Initial Public Offering, IPO). "Mereka harus mengatasi kendala yang dihadapi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan," kata Sofyan Djalil saat melakukan kunjungan ke pabrik baja lembaran milik PT Krakatau Steel di Merak Banten, Sabtu. Menurut Sofyan Djalil, saat ini perusahaan masih mengalami kendala dalam pengadaan gas, listrik, serta bahan baku. Akibatnya satu pabrik belum beroperasi dari sebanyak tujuh yang dimilikinya . Sofyan menjanjikan tahun 2008 PT Krakatau Steel untuk ikut dimasukkan dalam program IPO sejumlah BUMN, akan tetapi sebelumnya harus melihat dulu sejauh mana kesiapannya. "Kami akan lihat dulu prestasi mereka pada bulan-bulan ini sebelum memutuskan untuk melaksanakan IPO. Semoga mereka (manajemen PT Krakatau Steel) mampu mengatasi kendala-kendala tersebut," ujar Sofyan. Sementara itu Direktur Utama PT Krakatau Steel, Fazwar Bujang, mengharapkan dapat meningkatkan produksi menjadi dua juta ton tahun 2008 dengan asumsi setiap bulannya produksi sekitar 200.000 ton. "Saat ini kapasitas pabrik dua juta ton per tahun, akan tetapi kemampuan per tahunnya baru 1,8 juta ton. Kami optimis dapat memenuhi target tahun 2008 karena Desember 2007 kami berhasil memecahkan rekor 200.000 ton," ujarnya. Fazwar berjanji mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki baik peralatan maupun sumber daya manusia untuk memenuhi target tersebut. Dalam upaya memenuhi target itu, Fazwar akan melakukan modernisasi peralatan sehingga penggunaan listrik, gas, serta bahan baku dapat ditingkatkan, dari kapasitas dua juta ton menjadi 2,4 juta ton. "Kalau dihitung dari belanja modal tahun 2008 guna keperluan modernisasi dibutuhkan 150 sampai 170 juta dolar AS. Namun tidak bisa selesai satu tahun akan tetapi sekitar 2,5 tahun," ujarnya. Diharapkan, kata Fazwar, setelah modernisasi peralatan target penjualan PT Krakatau Steel dapat ditingkatkan menjadi Rp1,5 triliun per bulan. Mengenai rencana IPO, Fazwar mengatakan terlebih dahulu akan ada restrukturisasi perusahaan. Terkait hal itu sudah dibentuk tim tersendiri sebelum diteruskan ke tim privatsiasi. "Restrukturisasi itu untuk memilah-milah mana saja anak perusahaan yang akan ikut IPO, serta mana saja yang akan dilepas (spin off)," ujarnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008