Bandung (ANTARA News) - Gelombang tinggi di perairan Indonesia dalam beberapa hari terakhir telah mengganggu pengapalan dan pasokan batubara untuk industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jawa Barat. "Akibat gelombang tinggi, tongkang pengangkut batubara untuk industri TPT Jabar operasionalnya terganggu. Sedangkan persediaan batu bara yang ada saat ini hanya sampai dua minggu ke depan," kata Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat, Ade Sudradjat, di Bandung, Sabtu. Ia mengatakan, pengangkutan batu bara untuk industri di Jabar dilakukan oleh kapal-kapal kecil jenis tongkang ke Pelabuhan Cirebon dengan kapasitas angkut 8.000 ton per hari. Namun dengan cuaca buruk dan gelombang tinggi itu, tongkang itu tidak bisa beroperasi karena berbahaya. Sedangkan pengangkutan dengan kapal besar tidak memungkinkan berlabuh di Pelabuhan Cirebon. Menurut Ade, dari sekitar 450 industri TPT di Jawa Barat, sebanyak 150 diantaranya menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Kebutuhan batu bara untuk industri di provinsi itu rata-rata 5.000 ton per hari. Ade Sudradjat mengatakan, bila hal ini tidak segera diantisipasi, bisa berakibat fatal dengan kerugian besar bila pasokan batu bara sampai krisis. Kondisi terparah, kata dia, bisa menghentikan produksi karena kebutuhan batu bara sudah menjadi energi utama di beberapa industri TPT. "Dari 150 perusahaan yang menggunakan batu bara itu, hampir semuanya memenuhi kebutuhan ekspor. Bila terhambat jelas jadi masalah bagi kontinuitas pemenuhan barang, pasti mengecewakan `buyer` di luar negeri," kata Ade Sudradjat.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008