Jakarta (ANTARA News) - Setelah dirawat selama tiga hari di RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, mulai hari Jumat( 4/1), kondisi mantan Presiden Soeharto pada hari Minggu (6/1) terus menunjukkan kemajuan. Pejabat Sementara Direktur RS Pusat Pertamina, Djoko Sanjoto, di Jakarta, Minggu, mengatakan secara umum keadaannya memang masih lemah, namun Soeharto masih dalam keadaan sadar dengan tekanan darah 100/50 mmHg. Kondisi jantung dan paru-parunya, kata Sanjoto, menunjukkan adanya perbaikan, sedangkan penumpukan cairan di seluruh tubuh mulai berkurang, terutama di paru-paru. "Pemeriksaan laboratorium memperlihatkan kadar haemoglobin mencapai 8,3 gram persen," kata Sanjoto, yang didampingi anggota tim dokter kepresidenan Djoko Raharjo dan sejumlah dokter ahli lainnya. Dia menyebutkan, perbaikan kondisi kesehatan Soeharto berhasil dicapai dengan tindakan-tindakan medis intensif yang dilakukan, antara lain pemakaian alat bantu untuk menyedot cairan tubuh. Sementara itu, ketika ditanya apakah Soeharto dalam kondisi kritis, Djoko Raharjo menjelaskan saat ini mantan Presiden Soeharto masih dirawat di kamar khusus dengan pengawasan ketat. "Hari ini tim dokter menyedot sekitar satu liter kelebihan cairan tubuh, sehingga pembengkakan di tubuh beliau berkurang," katanya. Pada Minggu pagi tampak datang menjenguk mantan Gubernur DKI Jakarta, R Soeprapto. Usai menjenguk, dia meminta seluruh warga negara Indonesia untuk mendoakan kesehatan mantan Presiden Soeharto. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008