Jakarta (ANTARA News) - Aksi para pelaku pasar untuk meperbaiki portofolionya pada awal tahun, atau dikenal dengan "efek Januari" (January effect), diperkirakan masih akan berlanjut pada pekan kedua Januari sehingga pegerakan indeks harga saham gabungan Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa terdongkrak. "Para pelaku pasar akan meperbaiki portofolionya dengan melihat kinerja emiten sekaligus laba yang akan diperolehnya pada 2007 serta prospek di 2008," kata Analis Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, di Jakarta, akhir pekan ini. Ia melihat para pelaku pasar akan memburu saham-saham pertambangan karena harga-harga komoditas pertambangan terus membaik. Hal ini salah satu sebabnya karena harga minyak dunia yang tinggi. Selain itu, menurut dia, para pelaku pasar juga akan memburu saham-saham perkebunan terutam kelapa sawit. "Harga CPO yang terus membaik di dunia membuat saham sektor ini atraktif," katanya. Sementara itu, saham-saham perusahaan manufaktur belum banyak diburu karena diperkirakan agak tertekan dengan lonjakan harga minyak. "Pendapatan perusahaan-perusahaan manufaktur tampaknya kan terlihat sedikit tertekan karena adanya lonjakan harga minyak yang membuat biaya produksi meningkat," katanya. Sehingga kemungkinan harga produk akan meningkat dan ini tentunya akan mengurangi permintaan. "Ini bisa berarti pendapatan dari penjualan akan berkurang," katanya. Ia juga mengatakan, para pelaku pasar saat ini juga tengah mengantisipasi laporan kinerja para emiten 2007.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008