Ngawi (ANTARA News) - Ratusan siswa SMPN 2 Kewadungan di Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur terpaksa melaksanakan Ujian Semester Ganjil sejak Senin (6/1) hingga Selasa dengan menggelar tikar, karena gedung sekolahnya rusak terkena banjir luapan Bengawan (sungai) Solo beberapa waktu lalu. Salah seorang siswa SMPN 2 Kwadungan, Sugya Rahmatin, Selasa, di Ngawi, mengaku, akibat kondisi tersebut, ia sulit berkonsentrasi saat mengerjakan soal-soal ujian. "Sebetulnya ujian seperti ini kurang nyaman, tapi mau gimana lagi, gedung sekolah kami masih rusak," katanya di SMPN 2 Kwadungan. Selain itu, kata dia, para siswa juga kurang siap mengikuti ujian kali ini, karena banyak buku-buku pelajaran ikut hanyut bersama rumah mereka yang terendam banjir. Disamping itu juga, ada sekitar tiga ratus siswa mulai dari kelas satu hingga tiga terpaksa melaksanakan ujian dengan berdesak-desakan, karena digabung dengan kelas lainya. Sementara itu, Kepala sekolah SMPN 2 Kwadungan, Sri Lestari, mengatakan, pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak atas kondisi ini, hal itu dikarenakan berbagai prasarana dan sarana di sekolah tersebut telah hanjur diterjang banjir. "Meskipun dengan kondisi darurat, ujian tetap digelar, karena sudah masuk kalender sekolah," katanya lirih. Menurut Sri Lestari, pada ujian kali ini, sebagian para siswa banyak yang sakit, sehingga tidak bisa mengikuti ujian semester. "Kami hanya bisa berharap, agar pemerintah segerah membantu memperbaiki sekolah yang rusak, sehingga aktivitas belajar mengajar berjalan normal kembali," katanya. Sekolah yang terendam banjir diantaranya berada di Kecamatan Kwadungan meliputi 22 SD, 2 SMP dan 1 SMA, Kecamatan Geneng 22 SD, 2 SMP dan 2 SMA, Kecamatan Ngawi 10 SD, 2 SMP, 9 SMA/SMK, Kecamatan Pitu 6 SD, SMP 3, SMA 1 dan Kecamatan karanganyar 8 SD, SMK 1 dan 4 SMP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008