Jakarta (ANTARA News) - Rapat Kabinet Terbatas yang berlangsung di Kantor Departemen Perhubungan, Rabu, ditunda untuk sementara waktu, karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wapres Jusuf Kalla melayat almarhum ekonom Prof Mohammad Sadli. Presiden Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla, dengan kendaraan yang berbeda, meninggalkan Kantor Pusat Dephubm di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, sekitar pukul 11.35 WIB, dengan didampingi Mensesneg Hatta Radjasa. Menurut Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, rapat akan kembali dilanjutkan setelah Presiden dan Wapres kembali dari rumah duka di Jalan Brawijaya IV No. 24 RT.02/03, Kelurahan Pulo, Jakarta Selatan. "Rapat di-`break` sementara, setelah Presiden kembali rapat akan dilanjutkan," kata Jusman. Rapat di Dephub menyangkut pemaparan mengenai kinerja Dephub selama 2007 dan program-program prioritas pada 2008. Ekonom Universitas Indonesia Prof Mohammad Sadli tutup usia pada Selasa (8/1) malam sekitar pukul 23.00 WIB, setelah beberapa waktu dirawat di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat. Jenazah mantan Menteri Tenaga Kerja (1971-1973) dan Menteri Pertambangan (1973-1978) itu kini berada di rumah duka. Suami psikolog terkemuka dan guru besar UI Prof Saparinah Sadli itu meninggal dunia pada usia 85 tahun. Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Rabu ini juga. Prof Sadli lahir di Sumedang, Jawa Barat, 10 Juni 1922. Pada tahun-tahun pertama Orde Baru, ia dipercaya memangku jabatan menteri tenaga kerja, lalu sebagai menteri pertambangan dalam Kabinet Pembangunan II. Setelah tidak duduk dalam pemerintahan, Mohammad Sadli tiga tahun menjadi Sekjen Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Ekonom yang juga bergelar insinyur teknik ini juga dikenal sebagai pengamat ekonomi yang suaranya banyak diperhitungkan orang. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008