Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perindustrian (Depperin) melanjutkan program peningkatan teknologi terutama untuk membantu pembiayaan restrukturisasi mesin industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tahun ini dengan mengucurkan anggaran sebesar Rp400 miliar. "Anggarannya sudah disetujui sebesar Rp400 miliar tahun ini," ujar Dirjen Industri Logam, Mesin, Tekstil, dan Aneka (ILMTA) Depperin Anshari Bukhari di Jakarta, Jumat. Ia membantah, anggaran program untuk membantu restrukturisasi mesin industri TPT tahun ini turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp255 miliar. Anshari mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan sekitar 200 perusahaan TPT baik skala besar, menengah, dan kecil memanfaatkan program peningkatan teknologi itu guna meningkatkan daya saing dan produktivitas industri TPT nasional. "Akhir Desember (2007) kami telah mengirim surat pemberitahuan mengenai kelanjutan program tersebut kepada 700 perusahaan TPT, yang kami anggap sebagai calon peserta," ujarnya. Ia menargetkan pada minggu ketiga Januari pihaknya telah siap mengumumkan pendaftaran program itu sehingga lebih banyak lagi industri TPT yang bisa memanfaatkan program restrukturisasi mesin itu. "Kami mengharapkan 100 persen dana yang dikucurkan untuk program ini bisa terserap. Saat ini dananya sudah tersedia," katanya. Anshari memproyeksikan dengan bantuan dana tersebut, akan mampu mendorong investasi sebesar Rp4 triliun di industri itu pada 2008. Menanggapi pertanyaan apakah ada perubahan sistem pada program ke-2 tersebut, ia mengatakan "Sistem tetap sama, karena kami masih mengutamakan kehati-hatian." Sebelumnya, sejumlah industri TPT mengeluhkan rumitnya administrasi untuk mendapatkan bantuan pembelian mesin baru dari pemerintah. Hal itu, mengakibatkan dana bantuan untuk industri kecil dan menengah (IKM) TPT sebesar Rp75 miliar tahun lalu hanya terserap Rp50 miliar. Sedangkan untuk dana industri besar bisa diserap dengan baik. "Dari hasil pemantauan kami, kalangan IKM tidak ingin membeli mesin baru, mereka ingin membeli (mesin) bekas. Padahal program kami hanya memfasilitasi pembelian mesin baru," katanya. Lebih jauh Anshari mengatakan pihaknya masih akan konsentrasi memberikan program restrukturisasi mesin untuk industri TPT dan belum akan memberi bantuan sejenis kepada industri lainnya, seperti alas kaki/sepatu. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008