Jakarta (ANTARA News) - Kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto pada Sabtu pagi ini menunjukkan tanda-tanda membaik setelah mengalami krisis sejak Jumat meski masih dibantu mesin pernafasan. Ketua Tim Dokter Kepresidenan dr. Mardjo Soebandiono dalam jumpa pers di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta, mengatakan keadaan umum HM Soeharto sudah lebih baik terlihat dari kesadaran yang sudah mulai menunjukkan respon. "Tekanan darah stabil 90 - 100/40 - 50 mm HG, namun pernapasan masih dibantu mesin pernapasan. Penimbunan cairan dalam rongga perut mulai berkurang namun terjadi perdarahan lambung ringan dan masih terlihat penimbunan cairan dalam paru-paru yang disertai tanda-tanda infeksi paru-paru," katanya. Ditambahkan Mardjo, hasil pemeriksaan laboratorium juga memperlihatkan penurunan Hb menjadi 7,5 gr persen. "Pagi ini tim dokter terus secara intensif memperbaiki keadaan umum, memberikan transfusi darah, memberikan obat-obat untuk mengatasi infeksi paru-paru dan mengatur keseimbangan cairan tubuh," katanya. Dijelaskannya, pada Sabtu pagi sekitar pukul 05.00 WIB, Soeharto terlihat telah melakukan gerakan-gerakan, seperti mengangguk dan menjawab pertanyaan, namun kemudian ditidurkan kembali untuk menjaga kondisinya. Sementara itu, anggota tim dokter lainnya Dr. Haryanto Reksodiputro mengatakan mesin-mesin alat bantu masih dipasang karena organ-organ tubuh Soeharto sudah berkurang fungsinya dan tiap dua jam tim dokter terus melakukan evaluasi untuk melihat kerja organ-organ itu. "Kondisinya masih bisa menurun lagi, tetapi yang jelas kita terus evaluasi tiap dua jam, untuk melihat bagaimana organ-organ tubuhnya bisa berfungsi," katanya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008