Karanganyar (ANTARA News) - Juru kunci Makam Astana Mangadeg (makam raja-raja Mangkunegaran) di Dusun Ngadirejo, Desa Girilayu, Kecamatan Mateseh, Kabupaten Karanganyar, Jateng, Mas Ngabehi Wito Hastono (60) bisa menyekolahkan keempat anaknya hingga SMP dan SMU meskipun gajinya hanya Rp35 ribu/bulan. "Kalau dihitung-hitung memang tidak cukup tetapi yang penting bagi saya adalah berkah sebagai abdi keraton," katanya di Kompleks Makam Astana Mangadeg Karanganyar, Sabtu malam. Empat anaknya kini sudah berkeluarga. Dua anaknya lulusan SMP dan dua lainnya lulusan SMU. Istrinya, Ny Siyamti (56) tidak bekerja dan hanya sebagai ibu rumah tangga. "Tapi saya tidak tahu kenapa uang sebanyak itu bisa untuk hidup sehari-hari. Ini memang berkah sebagai abdi keraton," katanya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, laki-laki yang sudah 39 tahun menjadi juru kunci Makam Mangadeg itu, hanya menerima uang dari peziarah. Rezeki dari para peziarah tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga untuk menutup biaya sekolah anak-anakanya. Jumlah karyawan yang mengelola Makam Astana Mangadeg, yaitu tempat makam bagi raja-raja Mangkunageran mulai dari Mangkunegara I hingga III ini sebanyak 22 orang. Tetapi yang mendapat gaji dari Keraton Mangkunegaran hanya 12 orang, sedangkan lainnya tidak terdaftar sebagai karyawan Mangukenagaran tetapi ikut mengelola makam tersebut. "Dari 12 karyawan ini, saya mendapat gaji paling besar, sedangkan lainnya ada yang Rp34 ribu atau Rp30 ribu per bulan," katanya. Makam raja-raja Mangkunageran ini ramai dikunjungi para peziarah pada malam Jumat Kliwon mencapai 100 orang, tetapi kalau pada malam Tahun Baru Hijriah bisa mencapai 500 orang. Makam Astana Mangadeg berada di puncak Bukit Mangadeg, berhimpitan dengan Makam Astana Giri Bangun, tempat mendiang Ibu Tien Soeharto dimakamkan. Para peziarah bisa masuk lewat pintu masuk Makam Mangadeg, namun sejak kondisi kesehatan Pak Harto kritis, pintu masuk ke Makam Astana Giri Bangun, baik melalui pintu utama maupun dari Astana Mangadeg, ditutup. Sejak Pak Harto masuk rumah sakit tanggal 4 Januari 2008, suasana di sekitar Makam Astana Mangadeg dan Astana Giri Bangun, berubah jadi ramai. Puluhan jurnalis cetak dan televisi sejak beberapa hari lalu juga sudah berada di lokasi ini, bahkan mereka menginap di rumah penduduk.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008