Karanganyar (ANTARA News) - Selama sepekan terakhir, masjid di dalam kompleks Makam Astana Giribangun, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mengadakan pembacaan Surat Yaasin dan tahlilan, mendoakan kesembuhan mantan Presiden Soeharto. Sebanyak 20 pegawai Makam Astana Giribangun dan warga sekitar, Sabtu malam kembali memanjatkan doa di masjid yang berada di dalam kompleks makam itu. Pengajian itu berlangsung khidmat. Pemimpin pengajian, Ahmad Markusni ketika ditemui usai memimpin doa mengatakan, doa bersama sudah dilakukan sejak Pak Harto masuk ke rumah sakit pada tanggal 4 Januari 2008. "Kami tetap berdoa agar Pak Harto bisa segera sembuh," katanya. Tahlilan tersebut memang hanya diikuti kalangan sangat terbatas. Pintu gerbang menuju makam Ibu Tien dijaga sejumlah polisi. Petugas melarang masyarakat umum memasuki kompleks makam di puncak bukit yang asri ini. Masjid tempat penyelenggaraan tahlilan itu berada di depan makam Ibu Tien. "Kalau pada hari biasa masyarakat umum memang bisa masuk ke makam ini, namun sejak Pak Harto kritis, ditutup. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk," kata petugas jaga di depan pintu gerbang, Sabtu malam. Juru Kunci Makam Astana Giribangun, Sukirno ketika ditemui di lokasi mengatakan, sejak Pak Harto dinyatakan kritis, setiap malam dilakukan tahlilan di masjid, yang diikuti sebagian besar pegawai di kompleks makam ini. Sukirno mengaku bertemu dengan Pak Harto dua tahun lalu, namun kala itu presiden kedua Indonesia itu tidak memberi pesan khusus kepada dirinya. Sementara itu, puluhan polisi dan personel TNI diterjunkan untuk berjaga-jaga di kompleks makam itu. Selain itu, belasan wartawan dari media cetak dan televisi, termasuk kantor berita asing, juga siaga di kompleks makam ini. "Saya sudah seminggu ini bertugas di sini (Makam Astana Giribangun,red.). Kami tak mau kehilangan momentum karena itu setiap hari kami berjaga di kompleks makam ini," kata Iwan, jurnalis Metro TV.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008