Pangkalpinang (ANTARA Islam) - Presiden PKS Tifatul Sembiring berpendapat, partai-partai berazaskan Islam perlu bersatu hanya mengusung satu calon, belajar dari kekalahan dalam beberapa Pilkada seperti di Kalbar. "Kita sudah evaluasi penyebab kekalahan seperti di Kalbar. Ke depan perlu partai Islam dan nasionalisme religius bersatu mendukung satu calon, bukan memunculkan banyak calon yang justru merugikan," katanya usai memberikan tabligh akhbar di Pangkalpinang, Minggu. Di Kalbar, Partai Golkar mendukung Usman Djakfar dan selanjutnya meminta dukungan PKS. PKS mendukung tapi ternyata muncul lagi calon dari DPR-RI yang juga pengurus Partai Golkar, Akil Mukhtar. Selain itu calon lain juga muncul yaitu Osman Sapta, sementara calon nonmuslim bersama pasangannya tampil sendirian hingga suara mereka bulat. Hasilnya di Kalbar, baik gubernur maupun wakilnya terpilih dari kalangan nonmuslim, meski muslim merupakan mayoritas disana. Begitu juga di Kalteng, dengan penduduk muslim 70 persen dipimpin gubernur nonmuslim. Adanya banyak calon dari kalangan muslim, mengakibatkan massa di bawah jadi terpecah-pecah dan bercerai berai. Tifatul meminta agar pengurus partai Islam melepas ego dan mengenyampingkan ambisi politik pribadi atau partainya untuk tujuan yang lebih mulia. "Dalam berperang kita tidak harus selalu menang. Rasulullah sendiri pernah kalah dalam peperangan, namun tentunya jangan sampai kekalahan itu terus berulang," ujarnya. Ke depan, PKS akan membentuk koalisi lebih solid dengan menggandeng partai Islam untuk memunculkan satu calon saja. Meski agak sulit tapi akan tetap diupayakan termasuk dengan partai nasionalis sekuler dan nasionalis religius.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008