Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memutuskan penurunan bea masuk (BM) impor kedelai dari 10 persen menjadi nol persen untuk mengatasi masalah keterbatasan pasokan kedelai di dalam negeri. "Rapat tadi memutuskan penghapusan BM impor kedelai karena memang sebagian besar pemenuhan kebutuhan kedelai adalah melalui impor," kata Menteri Perdagangan Mari E. Pangestu usai rakor di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Senin. Menurut Mari, pemerintah juga akan mengatasi berbagai hambatan impor kedelai apapun namanya sehingga pasokan di dalam negeri lancar. "Kita menunggu Menkeu pulang (dari kunjungan ke AS) untuk memfinalkan keputusan penghapusan BM impor kedelai. Kita harapkan dalam waktu secepatnya dapat difinalkan dan diberlakukan," katanya. Mengenai sampai kapan berlaku nol persen, Mari mengatakan, akan tergantung perkembangan harga dunia. Kalau harganya turun, tentunya BM-nya akan diterapkan lagi. "Pemerintah ingin di antara konsumen dan produsen ada harga yang seimbang. Jadi dengan harga yang tinggi saat ini BM dinolkan, kalau berubah lagi akan kita evaluasi lagi," jelasnya. Menurut dia, pemerintah juga ingin memberi insentif kepada petani penanam kedelai dalam rangka upaya meningkatkan produksi dalam negeri. Menurut Mari, pemerintah hingga saat ini tidak menetapkan tata niaga kedelai sehingga perdagangannya bersifat bebas. Mari juga menyebutkan bahwa harga kedelai internasional saat ini mengalami kenaikan cukup tinggi hingga mencapai 100 persen. "Harga dunia naik 100 persen dari 300 dolar AS per ton jadi 600 dolar AS per ton," jelasnya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008